Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Ini Cinta, Namanya Walkman (1984)

Diperbarui: 15 Maret 2021   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Ini Cinta, Namanya Walkman (1984). (Photo by Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Ini tentang cinta, yang kutulis dalam diary merah jambu....

Ia selalu menghiburku
kala sedih, senang, dan jatuh cinta

Lewat alunan lagu yang ia bisikkan di telingaku
aku terbuai syahdu
tapi, kadang aku berjingkrak
dan menari patah-patah dalam irama mengentak
: breakdance, demikian katamu

Kalau pilu
kau lantunkan lagu sunyi
lewat pita seluloid ajaib berwarna cokelat
di sana, perlahan dan giris
ada Dian Piesesha mendesahkan melankoli
: Tak Ingin Sendiri, demikian katanya

Kalau riang
kau dendangkan lagu ceria
lewat suaramu yang kadang serak dan distorsi
seperti biasa, melalui corong lawas yang menggantung di kedua telingaku
: hei, ada Stevie Wonder dengan lagunya I Just Call to Say I Love You!

Namamu Walkman
kata orang, kau lahir di Negeri Matahari Terbit
tapi, aku tak peduli
sebab, dari manapun kau berasal
kau tetap kekasihku

Hei, Walkman-ku....
kini kau telah uzur
tak seromantis dulu
tapi kau, tetap abadi di hatiku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline