Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Dalang Wayang Potehi

Diperbarui: 13 Maret 2021   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Dalang Wayang Potehi. (Photo by Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Kau mainkan boneka tangan dengan lincah
tak ada duka, tak ada lara
sebab boneka-boneka itu
bagai partitur yang melantunkan irama riang

Katamu
potehi itu tercipta dari pou (kain)
juga te (kantong), dan hi (wayang)
sehingga jelmalah ia jadi wayang potehi

Aku angguk dalam diam
tanpa memaknai arti sesungguhnya
dan hanya tertawa sesekali
saat kau mainkan boneka khas Tiongkok itu dengan jenaka

Katamu lagi
ada dalang di balik boneka-boneka lucu ini
ia adalah pesakitan yang menunggu ajal
dalam tirai-tirai maya para tuan di dinasti khayangan

Aku hanya menyembulkan secuil senyum
persis bulan sabit yang menyembul malu di balik gemawan
memang, sandiwara belum berakhir
dan babaknya bahkan baru dimulakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline