Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Nyanyian Bisu Partikel Sunyi

Diperbarui: 1 Maret 2021   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Nyanyian Bisu Partikel Sunyi. (Effendy Wongso/Dok. Pribadi)

Labirin dan selasar masih menyisakan kerontang
tadi pagi di rumah putih ia dibebat menuju pusara
tak ada seremoni perpisahan
tak ada lagu tangis seperti biasa

Partikel sunyi telah membelenggu
gerogoti napasnya yang satu-satu
lalu berhenti dengan rohnya yang tercerabut
melayang entah ke mana

Ia penyintas dengan jasad membiru
partikel sunyi menculiknya dari bumi
seperti noktah debu yang tersaput

Semesta lantas diam
partikel sunyi seperti selubung gemawan
yang tiap sebentar meniriskan duka
dalam bilangan angka maut

Sungguh
ini belum berkesudahan
sebab partikel sunyi hanya menirus sebentar
lantas datang menelikung
dalam lara berkepanjangan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline