Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Lara di Persimpangan Jalan

Diperbarui: 22 Februari 2021   16:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Lara di Persimpangan Jalan. (tampabay.com)

Aku namakan kau lara
dari gigir Sungai Ciliwung
ia tak lagi indah, sebab ada riuh tiap langit menangis

Jangan paksa ia pergi
ia baru separo langkah di persimpangan jalan
sosok gergasi yang kau usir itu adalah kekasihku
ia yang tegas dulu pernah berpasir di sana
: maaf, ia telah senyap ditelan rimba para pendosa

Tanah kini jadi samudra
hanya dapat dititi dedewi,
bukan kau, bukan mereka
yang mengusirnya dari sana

Apa kabarmu, Kekasihku yang tangguh
sudikah kau kembali
yang bukan sekadar menggantang kata
seperti tuan pongah yang ambigu ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline