Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Satire yang Indah di Lor 20

Diperbarui: 21 Februari 2021   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Satire yang Indah di Lor 20. (channelnewsasia.com)

Aku tidak pernah sengaja
memberimu harapan
terlebih pada asa yang kerontang

Wajahmu bagai magis dengan seribu ruas luka
menggerakkan tanganku untuk menyibak gaun sarimu
kukecup dahimu
: hangat seperti bayi

Ini satire yang indah di Lor 20
serupa sempelah yang jelma permata

Malam itu kau ajakku bercumbu dengan bayang
meskipun kau tahu
: betapa susahnya mengubah nasib yang sudah tertulis di langit

Tubuhku menggigil
dalam dingin yang luar biasa
dalam diam yang beku

Sebab, tak ada memori yang perlu dikenang
dalam cinta semalam
dalam cinta yang semu

Geylang masih riuh oleh tawa para pendosa....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline