Lihat ke Halaman Asli

Effendy Wongso

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Tiap Sebentar Menabuh Benih di Jentera Samsara

Diperbarui: 20 Februari 2021   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi puisi Tiap Sebentar Menabuh Benih di Jentera Samsara. (wallpaperbentter.com)

Rindang tak pernah rinai
gelinjang mungil sepasang tungkai
yang dibebat pepontoh
tiap sebentar bergerak kebas
iramanya satir
mengikuti jentera yang mati

Sudah sekalpa ia merunut
waktu yang tak terbilang
seperti mencari gelombang yang uzur

Dentuman nenova yang masih tertakar
masih menyisakan biliunan partikel
tinggal mengakar sebentar lantas layuk

Ia seperti tiang-tiang penyangga,
tiap sebentar lapuk
atau serupa rakit yang burai

Bukan sekali-dua ia menjauh
dari ning yang teduh
tapi, ia sudah menabur benih
di ranah para pendosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline