AHOK sudah memastikan dirinya 100 persen maju sebagai calon independen untuk DKI - 1. Pasanganya Heru, bisa disingkat menjadi Jakarta Baru (jAKARTA Basuki - Heru). Ia pun memuji gerakan dari Teman Ahok. Dan, parpol yang sudah mendukung selain Nasdem, juga ada Hanura. Kedua parpol ini tentunya bukan pengusung tapi pendukung.
Bagaimana dengan parpol lain? Tentu mereka akan menjagokan juga calonnya. Parpol harus siap menang dan siap kalah dengan Ahok. Demokrasi memang mahal dan melelahkan. Namun sangat menyenangkan bila keluar sebagai pemenangnya dan mencari kekuasan itu sudah pasti bukan hal yang gampangan.
Selain fikiran, waktu dan tenaga, modal juga harus ada. Cost politik harus cukup dan tidak mungkin tidak ada. Walaupun bukan d ari sang calonnya. anggaran harus ada. Soal besar kecil juga relatif. Namun, semakin tinggi costnya semakin berpeluang untuk memenangi peperangan.
Teman Ahok, bagi Ahok, mungkin bukan soal ambisi melainkan sebuah kepercayaan. Ahok memang solusi, bukan ilusi. Dia akan menjadi pemecah rekor demokrasi saat ini. Apakah Teman Ahok nantinya akan membentuk komunitas atau akan menjadi partai politik? Bisa saja karena kalau (namanya nanti) Partai Teman AHOK ikut pemilu, tentu bisa menjadi pemenang khususnya DPD. Itulah sebuah realita, sebuah kenyataan yang tumbuh berkembang di era komunikasi yang semakin tidak tak terbatas ini.
Kabarnya, para relawan yang mayoritas berusia muda ini meyakini demokrasi adalah jalan yang terbaik untuk negara namun mereka kurang percaya pada partai politik. Nah, jika sudah 100 persen melalui jalur independen, jalur perseorangan, mainkan Hok. Siapa takut ya ..... ?
