Pasar rakyat atau yang disebut juga dengan pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi jual beli melalui proses tawar menawar dengan bangunan atau tempat yang terdiri dari kios-kios, los dan dasaran terbuka dengan hamparan tenda. Berbagai macam barang tersedia di pasar rakyat. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, sayuran, daging, buah-buahan dan lain sebagainya .
Sampai saat ini pasar rakyat masih menjadi tempat yang disukai masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Bahkan pasar rakyat tidak kalah pamor dengan pasar-pasar modern. Hal ini dikarenakan pasar rakyat memiliki tempat yang strategis dan luas, kelengkapan barang yang dijual serta harga yang murah dan bisa melakukan proses tawar menawar.
Setiap provinsi di Indonesia memiliki banyak pasar rakyat dengan ciri-ciri serta keunikan tersendiri. Salah satunya pasar rakyat yang ada di provinsi Jambi, yaitu Pasar Angso Duo. Pasar Angso Duo terletak di jalan Sultan Thaha, Kota Jambi. Setiap harinya, Pasar Angso Duo mulai buka pada malam hari hingga sore hari. Jika kita melewati Pasar Angso Duo pada pukul 11 malam, maka kita sudah bisa melihat banyak para penjual yang mempersiapkan dagangannya. Pasar ini akan sangat ramai pada pukul 1 pagi hingga pukul 8 pagi. Pasar Angso Duo telah menjadi bagian terpenting dalam mendongkrak perekonomian masyarakat Jambi. Bahkan Pasar Angso Duo telah menjadi pasar rakyat kebanggaan masyarakat Jambi
Pasar Angso Duo bukanlah pasar rakyat yang biasa. Pasar rakyat ini memiliki keunikkan dan kelebihan yang tidak dimiliki oleh pasar-pasar rakyat lainnya. Berikut ini keunikkan dan kelebihan yang dimiliki Pasar Angso Duo:
1. Kaya Sejarah
Pasar Angso Duo memiliki sejarah yang sangat panjang. Pada abad ke 18, berdiri sebuah pasar rakyat kecil yang terletak di Dermaga Bom Batu Muara Jambi (sekarang tempat ini menjadi mall WTC Batanghari Jambi). Nama pasar ini adalah Pasar Tanah Pilih. Pasar inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Pasar Angso Duo. Pada zaman penjajahan Jepang, Pasar Tanah Pilih hancur dan dipindahkan ke suatu tempat yang bernama Gang Siku. Setelah dipindahkan, Pasar Tanah Pilih menjadi lebih baik walaupun hanya terdiri dari deretan meja-meja yang terbuat dari batu. Dikarenakan pasar tersebut hanya terdiri dari deretan meja-meja dari batu, maka masyarakat Jambi saat itu merubah nama Pasar Tanah Pilih menjadi Pasar Meja Batu.
Seiring perkembangannya, Pasar Meja Batu menjadi pusat perdagangan masyarakat Jambi saat itu. Pedagang yang berjualanpun semakin lama semakin banyak sehingga membuat Gang Siku menjadi sangat ramai. Pada tahun 1970, terjadi sedimentasi sungai Batanghari. Oleh karena itu, pemerintah kota Jambi memutuskan untuk melakukan pengerukan. Tanah hasil pengerukan ditimbun sekitar sungai hingga membentuk sebuah daratan baru. Pada daratan itulah pemerintah akhirnya memindahkan kembali pusat pasar rakyat dari Pasar Meja Batu. Setelah dipindahkan ke daratan baru tersebut, pasar rakyat Meja Batu dirubah namanya menjadi Pasar Angso Duo yang letaknya tepat di tepi sungai Batanghari Jambi. Penggantian nama ini terjadi pada tahun 1974.
Dari catatan sejarah ini, sangat wajar jika Pasar Angso Duo dikatakan pasar rakyat yang kaya sejarah. Walaupun telah mengalami penggantian nama dan berpindah-pindah tempat beberapa kali sebelum resmi menggunakan nama Pasar Angso Duo, pasar ini tetap berdiri. Hal ini mencerminkan akan cintanya masyarakat Jambi terhadap pasar rakyat ini.
2. Diapit oleh 5 objek wisata terkenal di Kota Jambi
Tidak bisa dipungkiri bahwa Pasar Angso Duo telah menjadi objek wisata belanja di Provinsi Jambi. Dari segi objek wisata, Pasar Angso Duo memiliki keunikkan dan kelebihan tersendiri karena letak Pasar Angso Duo diapit oleh 5 objek wisata di Provinsi Jambi. Bahkan lokasi kelima objek wisata tersebut bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja dari Pasar Angso Duo.
Di sebelah kiri Pasar Angso Duo terdapat 2 objek wisata yang jaraknya kurang lebih 300 meter. Kedua objek wisata tersebut adalah Masjid Agung Al Falah dan Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Masjid Agung Al Falah adalah masjid terbesar di Provinsi Jambi dengan desain arsitektur yang unik dengan jumlah tiang yang sangat banyak serta tanpa dinding. Sehingga orang menyebut masjid ini dengan sebutan masjid 1000 tiang. Bahkan sesuai catatan sejarah, lokasi berdirinya masjid ini dulunya adalah istana Tanah Pilih Raja Sultan Thaha Jambi. Sekitar 200 meter dari Masjid Agung Al Falah terdapat Museum Perjuangan Rakyat Jambi.
Di sebelah kanan Pasar Angso Duo, berjarak kurang lebih 100 meter, terdapat sebuah mall terbesar di Kota Jambi dengan nama Mall WTC Batanghari. Kurang lebih 200 meter dari Mall WTC Batanghari, terdapat sebuah objek wisata dengan nama Taman Tanggo Rajo. Dari taman ini anda bisa menikmati keindahan sungai Batanghari dan melihat pemukiman yang mayoritas penduduknya adalah masyarakat asli Jambi. Seberang, inilah sebutan yang sering dipakai oleh masyarakat Jambi untuk pemukiman tersebut.
Saat ini pemerintah kota jambi sedang membangun sebuah jembatan penyebrangan sungai Batanghari dari kota Jambi ke Seberang Kota Jambi dengan nama Jembatan Gentala Arasy. Jembatan ini masih dalam proses pembangunan akan tetapi walau belum selesai dan belum diresmikan, sudah terlihat bahwa jembatan penyebrangan ini memiliki desain jembatan yang sangat indah. Jembatan inipun akan menjadi objek wisata di Jambi. Karena kita akan merasakan sensasi berdiri di atas sungai Batanghari yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera. Keindahan jembatan inipun bisa dilihat langsung pada saat anda bersantai, duduk sambil bercengkrama bersama keluarga di Taman Tanggo Rajo.
Karena diapit oleh Masjid Agung Al Falah, Museum Perjuangan Rakyak Jambi, Mall WTC Batanghari, Taman Tanggo Rajo ditambah dengan sebuah jembatan penyebrangan yang indah, menjadikan Pasar Angso Duo menjadi pasar rakyat yang sangat unik dan keunikkan ini tidak dimiliki oleh pasar-pasar rakyat lainnya yang ada di Indonesia. Jadi, jika anda berkunjung ke Pasar Angso Duo bisa sekalian mampir ke objek-objek wisata yang terletak tidak jauh dari Pasar Angso Duo dan bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki saja.
3. Barang BJ
Jika anda berkunjung ke Jambi dan ingin berbelanja barang second hand mulai dari pakaian, tas, tempat tidur, bantal dan lain sebagainnya dengan kualitas yang masih sangat bagus maka anda bisa datang ke Pasar Angso Duo Jambi. Masyarakat Jambi menyebut barang-barang ini dengan sebutan barang BJ (Bekas Jambi). Para pedagang yang menjual barang BJ tersebut tidaklah sedikit. Oleh karena itu kita bisa memilih barang-barang yang sesuai keinginan kita dengan kualitas yang masih bagus dan layak pakai. Luar biasa,bukan? Pengunjung Pasar Angso Duo bukan hanya bisa berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, ikan, daging dan lain sebagainya, akan tetapi pengunjung juga bisa berbelanja barang-barang BJ. Setelah selesai berbelanja, anda bisa langsung menuju ke mall WTC Batanghari, Taman Tanggo Rajo, melihat jembatan penyeberangan sungai Batanghari, bahkan anda bisa melakukan wisata spiritual di Masjid Agung Al Falah dan jangan lupa mampir ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi.
Dari kelebihan-kelebihan serta keunikkan-keunikkan yang dimiliki oleh Pasar Angso membuat pasar ini menjadi pasar rakyat yang selalu melekat di hati masyarakat Jambi. Semua keunikkan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Pasar Angso Duo akan hilang bila pemerintah setempat dan juga masyarakat Jambi tidak bisa menjaga pasar rakyat tersebut. Bukan hanya Pasar Angso Duo yang harus dijaga, semua pasar rakyat yang ada di Indonesia haruslah memperoleh perhatian dan kepedulian pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Semoga Pasar Angso Duo dan pasar rakyat lainnya yang ada di Indonesia akan selalu ada sehingga anak cucu kita di masa yang akan datang masih bisa merasakan berbelanja di pasar rakyat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H