Dalam setahun terakhir, perkembangan aplikasi teknologi keuangan (financial technology) di Indonesia sungguh luar biasa, jika tidak dikatakan sedang memasuki era Booming. Betapa tidak, jumlah start up fintech yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan naik menjadi 111 startup pada September 2016 dari posisi April 2016 yang baru 60 perusahaan.
Pesatnya pertumbuhan industri fintech di Tanah Air tidak terlepas dari besarnya peluang pasar yang bisa dilayani. Faktor lainnya adalah besarnya animo pemodal untuk membiayai perkembangan dan pertumbuhan bisnis perusahaan startup fintech, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.
Xby DNSUnlocker
Sebagai gambaran, investasi fintech di Asia Pasifik tercatat meroket dari US$ 880 juta pada 2014 menjadi US$ 3,5 miliar pada sembilan bulan pertama 2015. Sebagian besar dari investasi tersebut ditanamkan di fintech layanan pembayaran (40%) dan pinjaman (24%).
Besarnya investasi ini tidak terlepas dari perubahan revolusi digital yang didorong oleh penetrasi smart phone dan internet. Revolusi digital ini pada akhirnya membuat dunia perbankan mau tidak mau harus turut berubah, menyesuaikan teknologi layanannya.
Sebagai contoh di Indonesia, perubahan demografi menunjukkan bahwa saat ini struktur penduduk Indonesia didominasi oleh usia 10-14 tahun (9,9%), 15-19 tahun (10,9%), 20-24 tahun (11,6%), 25-29 tahun (14,2%), dan 30-34 tahun (11,8%). Mereka lahir di era digital dan internet. Persentasenya pun luar biasa, yakni 60% dari total penduduk Indonesia.
Asosiasi FinTech Indonesia pun mulai didirikan pada 17 September 2015 yang beranggotakan perusahaan fintech, keuangan, dan digital seperti Bareksa, Kejora, CekAja, Doku, Bank Mandiri, Veritrans, dan Kartuku.
"Meski pasar modal sednag dalam 'bearish' mode, para investor digital global justru sedang 'bullish' terhadap startups fintech di Indonesia," jelas Founder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra yang seperti mengamini gejala terjadinya booming fintech di Indonesia. "Fintech kini dipandang sebagai supercar, ibarat Ferrari atau Maserati-nya dunia digital," ujar dia lagi.
Karaniya tidak asal bicara mengenai betapa besarnya dana investor global yang siap diinvestasikan di industri fintech Tanah Air. Dia lantas menyebut CyberAgent Ventures asal Jepang yang belum lama ini mengumumkan bahwa separuh dari total dana baru mereka, yakni sebesar US$ 50 juta akan dialokasikan untuk startups Indonesia, dimana fintech menjadi fokus utamanya.
Jenis dan Segmen Fintech