Lihat ke Halaman Asli

Lebay ato Lebai?

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekarang ini sering kita mendengar kata "LEBAY" disebut-sebut oleh banyak orang. Yang lebih menggeletik hati bahwa banyak orang yang menyebutkan kata tersebut namun ketika di tanya maknanya hanya bisa terbengong-bengong.

Jadi, apa makna kata "LEBAY"?. Kata "LEBAY" ternyata tidak terdapat dalam KBBI, namun ada sebuah kata yang hanya berbeda satu huruf belakang yaitu sebuah kata berasal dari bahasa melayu "LEBAI" yang dalam KBBI bermakna :pegawai masjid atau orang yg mengurus suatu pekerjaan yg bertalian dengan agama Islam di dusun (kampung). atau jika di tambah dengan kata "Malang" maka akan bermakna :orang yg selalu bernasib sial;

Namun jika kita perhatikan, kata "LEBAY" saat ini sering di gunakan untuk orang-orang yang terlihat "Lebih" atau "berlebihan" dalam bertingkah laku. Kata "LEBAY" yang ramai di gunakan saat ini menurut saya lebih menjurus kepada "ke-LEB-ihan g-AYa" [sengaja saya buat ada tanda strip dan juga huruf kapital untuk dapat lebih mengenali] yang oleh generasi muda saat ini lebih sering menggunakan bahasa-bahasa yang bisa mewakili gaya hidup mereka yang selalu ingin berbeda dengan generasi sebelumnya.

Apalagi jika melihat berita-berita ataupun komentar para tokoh yang beredar di media massa mengenai presiden kita yang dinilai "LEBAY" dalam menyikapi demo yang sering terjadi akhir-akhir ini.

Sedemikian luasnya kata "LEBAY" ini di gunakan. Bahkan hampir-hampir tidak ada satu orang pun yang tidak mengetahui kata "LEBAY" ini, mulai dari anak kecil sampai orang tua, mulai dari orang awam sampai ahli politik. Semuanya saling berlomba untuk dianggap trendi dengan menggunakan kata "LEBAY". namun, yang sangat di sayangkan adalah bahwa penyebaran kata [baca: bahasa] yang beredar tanpa di barengi dengan pemahaman mengenai makna kata yang di gunakan yang pada suatu saat akan mengakibat kesalahpahaman dalam memaknai kata tersebut.

Sebagai penutup saya lampirkan cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat yang berjudul " Si Lebay Malang" demi untuk lebih mengetahui makna kata "LEBAY" yang sesungguhnya dan semoga kita tidak mudah melupakan bahasa [Asli] Indonesia.

Si Lebay Malang

Tersebutlah kisah seorang guru agama yang hidup di tepi sungai di sebuah desa di Sumatera Barat. Pada suatu hari, ia mendapat undangan pesta dari dua orang kaya dari desa-desa tetangga. Sayangnya pesta tersebut diadakan pada hari dan waktu yang bersamaan.

Pak Lebai menimang-nimang untung dan rugi dari setiap undangan. Tetapi ia tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat. Ia berfikir, kalau ia ke pesta di desa hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua ekor kepala kerbau. Namun, ia belum begitu kenal dengan tuan rumah tersebut. Menurut berita, masakan orang-orang hulu sungai tidak seenak orang hilir sungai.

Kalau ia pergi ke pesta di hilir sungai, ia akan mendapat hadiah seekor kepala kerbau yang dimasak dengan enak. Ia juga kenal betul dengan tuan rumah tersebut. Tetapi, tuan rumah di hulu sungai akan memberi tamunya tambahan kueh-kueh. Sehingga ia mulai mengayuh perahunya ke tempat pesta pun ia masih belum dapat memutuskan pesta mana yang akan dipilih.

Pertama, dikayuh sampannya menuju hulu sungai. Baru tiba di tengah perjalanan ia mengubah fikirannya. Ia berbalik mendayung perahunya ke arah hilir. Begitu hampir sampai di desa hilir sungai. Dilihatnya beberapa tamu menuju hulu sungai. Tamu tersebut mengatakan bahawa kerbau yang disembelih di sana sangat kurus. Iapun mengubah haluan perahunya menuju hulu sungai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline