Lihat ke Halaman Asli

Etika Berfikir Islami

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ETIKA BERFIKIR ISLAMI

Efda Octaria: Berfikir merupakan kegiatan manusia. Berfikir bisa tergolong ibadah kepada Allah atau juga tergolong kemaksiatan., tergantung niat, tujuan, cara dan objeknya. Jika dasarnya adalah iman, taqwa dan ikhlas untuk mencari ridha Allah maka objek pemikirannya tidak terlarang dan insyaAllah berfikirnya termasuk “Ibadah”. Tapi jika ada satu saja unsur yang tidak sesuai dengan agama maka berfikirnya termasuk “maksiat”.

Dalam Khazanah pemikiran Islam, sudah ada beberapa buku, tulisan bahkan forum yang membahas etika pemikiran Islam. Sebagian etika yang dapat dirangkum sesuai dengan kebutuhan, antara lain:

1.Iman dan Keyakinan

( Q.S.Al-Baqarah:147  _  Q.S.Al-Kahfi:29   _   Q.S.Al-Hujurat:15 )

2.Ikhlas

Seorang muslim harus ikhlas dalam “berfikir”. Motivasi sangat berpengaruh dalam proses berfikir seseorang. Ia akan menjaga dari kemungkinan rusaknya nilai ibadah, seba ia takut nilai amalnya akan sia-sia.

3.Tujuan

Dalam berfikir hendaknya seorang muslim memiliki tiujuan yang positif.

4.Sesuai Syariat

5.Sungguh-Sungguh dan Sabar

6.Amanah dan Tanggung Jawab

7.Objektif dan rasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline