Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

The Buyerarchy of Needs, Fondasi Penting Belanja Pakaian yang Tak Genting

Diperbarui: 21 Mei 2024   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-- belanja pakaian secara online. (Dok seb_ra via Kompas.com)

"Mars" di Bumi dan rahasia umum di dalamnya

Di bagian Tenggara Amerika Selatan, terdapat sebuah negara berdaulat yang bernama Chili. Di sisi Utara negara ini, di dekat kotamadya Alto Hospicio, ada sebuah gurun yang sangat mati karena hanya mendapatkan curah hujan setiap 20-100 tahun sekali. Dan oleh NASA, tempat ini dianggap sebagai analogi sempuna planet Mars di Bumi. Namanya Gurun Atacama.

Kondisi Atacama yang kering ini kemudian dimanfaatkan oleh NASA untuk melakukan pengujian terhadap robot penjelajah secara rutin sejak tahun 1997. Yang terbaru, NASA bahkan telah menggunakan instrumen prototipe untuk mencoba mendeteksi kehidupan di sana.

Tumpukan sampah fashion di Gurun Atacama | Foto: Kumparan

Atacama gersang dan berbatu. Panjangnya 600 hingga 700 mil (1.000 hingga 1.100 Km) membentang dari Pasifik hingga Andes melintasi hamparan Ngarai dan puncak batu berwarna merah orange yang tandus.

Namun, di balik kontribusinya membantu NASA untuk mendeteksi kehidupan, dan di balik tampilannya yang sepintas begitu elok, serta menyajikan taburan bintang yang memukau di malam hari, "Mars" di Bumi ini ternyata menyimpan rahasia umum berupa dosa industri pakaian besar-besaran terhadap lingkungan.

Satu truk penuh pakaian bekas, dibuang atau dibakar setiap detiknya

Para designer fashion bergerak cepat menghasilkan model pakaian terkini dengan harga yang relatif murah. Dampaknya, dicatut dari website mckinsey.com pakaian ini hanya dipakai sebanyak 7 kali. Pada akhirnya 3 dari 5 pakaian model teraktual tersebut hanya akan berakhir di tempat pembuangan sampah.

Jenis pakaian ini disebut fast fashion, yaitu model bisnis yang meniru tren catwalk terkini dari desain fashion kelas atas. Tren fashion ini akan diproduksi secara massal dengan kualitas dan biaya lebih rendah serta memasarkannya dengan cepat saat permintaan berada di titik tertinggi. Umumnya, model ini akan berganti dalam waktu singkat.

Di Indonesia sendiri, kita baru saja melewati tren dress shimmer yang kini tak tampak satu pun penggunanya di jalanan. Kita harus berani mengakui, pada akhirnya, pakaian itu tidak akan terpakai lagi karena trennya yang sudah mati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline