Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

"Buya Hamka", tentang Cinta pada Manusia, Negara, dan Tuhannya

Diperbarui: 19 April 2023   01:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Falcon Picture

Sinopsis

Spoiler alert!

Ada perasaan manis sekaligus bahagia ketika mengikuti gala premiere Buya Hamka pada tanggal 9 April lalu.
Maafkan aku karena ngga kuat menahan diri untuk tidak mengisahkan betapa romantisnya ia pada sang istri tercinta hingga gadis lain yang jelita dan berpendidikan tinggi digubrisnya dengan etika.

Ya, ia adalah Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Imono yang populer dengan nama penanya Hamka yang kisahnya dituang dalam novel, sebelum akhirnya siap kamu nikmati besok, 19 April 2023, di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.

Sebagai seorang penikmat film, aku sempat merasa khawatir bahwa film ini mungkin akan jadi film biopik pertama yang cukup berat untuk kusantap di tahun 2023 ini. Nyatanya tak begitu, Buya Hamka yang diperankan Vino G. Bastian dan selipan romantismenya membuat film ini mudah sekali untuk dicerna.

Di periode pertama, film ini bercerita tentang Hamka yang menjabat sebagai pengurus Muhammadiyah di Makassar, Perannya di sana membuat organisasi tersebut maju dengan pesat.

Kehidupannya kemudian mulai berubah sejak diangkat sebagai pemimpin redaksi di Majalah Pedoman Masyarakat. Ia harus pindah ke Medan dan terpisah dengan keluarganya yang memutuskan tinggal di Padang.

Satu per satu tantangan mulai berdatangan. Kamu akan melihat bagaimana kebijaksanaannya dalam membuat keputusan ketika berita duka datang dan mengabarkan bahwa sang anak harus pergi selamanya.

Ia juga harus memendam amarah ketika kehadirannya di majalah Pedoman Rakyat dianggap berbahaya dan membuat pihak Jepang merasa terancam hingga memaksa agar majalah tersebut ditutup.

Yang paling menyakitkan dari menjadi seorang pimpinan adalah, bahkan ketika ia telah memutar otak untuk melakukan sejumlah pendekatan kepada pihak Jepang, ia malah dianggap penjilat, dimusuhi bahkan diminta mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline