Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Sedapnya Ayam Merangkat dan Kisah di Balik Penyajiannya

Diperbarui: 8 Desember 2021   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayam Merangkat | foto: Haryadi

Ahhhh, ini menarik! Bentar-bentar aku cerita dari awal.

Adalah desa  Bilebante. Sebuah desa wisata yang terletak di kecamatan Pringgarata, kabupaten Lombok Tengah, provinsi Nusa Tenggara Barat.

Desa wisata ini menghasilkan berbagai olahan produk pangan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Kolang-kaling misalnya. Bila di daerah lain, bahan pangan ini diolah jadi sajian menu menyegarkan seperti kolak, campuran minuman segar, kadang jadi campuran salad juga, di desa Bilebante, makanan ini diolah menjadi cemilan ringan yang rasanya tak kalah enak dari keripik lain yang sering kita temukan di pasaran.

Berbahan dasar campuran singkong dan kolang-kaling, oleh produsennya, keripik ini dinamai Singkoling. Bisa kita tebak, nama ini berasal dari perpaduan nama bahan utama keduanya. Singkong dan kolang kaling.
Ini hanya salah satu saja. Belum produk lainnya.

Eits, bentar dulu. Bukan dia "putri utama" yang akan kita bahas di artikel ini.

Usai santap sajian pembuka hasil olahan warga Bilebante, kami - 10 pemenang Blog Competition Mandalika - diajak cooking class.

Terlibat langsung dalam proses pengolahan salah satu makanan khas yang berasal dari Lombok. Ayam Merangkat.

Tim dibagi dalam tiga kelompok, aku bersama dengan dua ibu lainnya.

Proses pengolahan
Sajian Ayam Merangkat diolah dengan terlebih dahulu menyiapkan beberapa bumbu sebagai berikut:

  • Ayam
  • Cabai merah
  • Terasi
  • Garam
  • Kemiri
  • Bawang putih
  • Santan 
  • Minyak kelapa
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline