Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Cerita Fabel: Makanya Jangan Rakus!

Diperbarui: 7 Januari 2021   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Fabel. Sumber: Dokumen pribadi

Disadari atau tidak, memiliki dua ekor anjing lucu di rumah ternyata memancing imajinasi juga untuk bercerita. Kadang suka berpikir tentang apa yang sedang mereka komunikasikan satu dengan lainnya. Mau tidak mau, otak semacam menghadirkan cerita fabelnya sendiri. Tentang dua ekor anjing yang jika diperhatikan, ternyata sehari-hari kebiasaannya selalu sama. Ini dia, cerita fabel tentang Coco dan Codi.

Coco dan Codi adalah dua anjing lucu beruntung yang tinggal bersama tuan barunya. Keduanya diangkat menjadi penghuni rumah, dirawat dengan penuh kasih sayang. Bedanya, Coco disambut sejak kecil, sedang Codi menjadi anggota keluarga setelah ditinggalkan oleh pemilik sebelumnya.

Meski demikian, keduanya tetap berteman. Sayangnya, Coco dan Codi memiliki kebiasan yang bertolak belakang, terutama dalam urusan makan.

Seperti biasa, di jam-jam makan siang, Coco dan Codi bersiap menanti makanan dari tuannya. Ati ampela ayam adalah menu favorite mereka. Dan kali ini, menu itu disajikan kembali.

"Menjauhlah dari makananku, Coco!" Codi yang tak suka makanannya direbut sudah mewanti-wanti bahkan sebelum makanan selesai disajikan oleh tuannya.

"Heiii... Aku tidak pernah merebut makanan siangmu!" Coco menjawab ketus. Tidak terima dengan kata-kata itu.

Tak lama berselang, makananpun selesai disajikan. Coco dan Codi makan mirip kuda yang sedang balapan.

Codi yang sejak awal telah menghabiskan makanannya hanya memandangi makanan Coco. Sayang, tuannya masih berjaga di antara mereka berdua. Jika saja sang tuan sudah pergi, Codi punya kesempatan untuk merebut makanan itu dan menghabiskannya.

"Berikan padaku!" Codi menggeram hebat sambil mempertontonkan taringnya yang tajam.

Coco diam dan berhenti makan. Geraman Codi membuat hatinya kecut dan tak berani melakukan perlawanan. "Tuan, dimanakah kau? Tak bisakah kuselesaikan makan siangku terlebih dahulu lalu kau bisa meninggalkan kami dan perutku kenyang?"

Hari-hari terus berganti dengan kebiasaan Codi yang suka merebut makan siang Coco.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline