Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Tentang Kebaikan yang Tak Mudah Dilakukan Saat Tertekan

Diperbarui: 31 Desember 2020   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi memberi. Sumber foto: Freepik

Menerima kebaikan dari mereka yang sedang tertekan

Petang itu, kendaraan roda empat yang kami tumpangi, tiba di salah satu hotel bintang lima di wilayah Nusa Dua, Bali. Selayaknya status bintang lima yang disandang, pelayanan primapun bisa langsung kami rasakan. 

Satu petugas membukakan pintu mobil, sedang satu lainnya menuju bagasi dan mengambil koper-koper kami. 

Usai check in, seorang Bell Boy siap membawakan koper-koper tersebut setelah sebelumnya menanyakan room mana yang akan ditempati. 

Beliau berada di depan sebagai penunjuk jalan sembari membawa beberapa koper tersebut menuju kamar. 

Setelah membukakan pintu, meletakkan koper di tempat yang dirasa nyaman dan tidak membahayakan, memberikan penjelasan sepintas tentang penggunaan kontrol AC, serta cara memanfaatkan mesin pembuat kopi, Beliau kembali memastikan apakah kami masih membutuhkan bantuannya atau tidak. 

Bermodal beberapa kali staycation, kami rasa bantuan, dan penjelasannya cukup. Sedikit berbagi, selembar 20ribuan kuselipkan ke dalam telapak tangannya sambil mengucapkan terima kasih. Ngga banyak, tapi kuharap bisa sedikit membantu. Lumayan kalau dikalikan dengan sepuluh tamu dalam sehari.

Dengan tangan kanan ditelungkupkan pada bahu kiri, Beliau sedikit menunduk, tersenyum, mundur ke arah pintu, lalu keluar. Sebelum itu, Beliau sudah lebih dahulu membalas terimakasih kami dengan ucapan "Dengan senang hati." Padahal, setiap orang yang melihatnya saat itu, bisa dengan mudah menebak bahwa Beliau tidak sedang senang hati.

Mata sembabnya sudah terlihat sejak dari lobby. Entah untuk alasan apa. Tapi untuk seorang laki-laki yang sampai meneteskan air mata, aku berasumsi bahwa ada sesuatu yang membuatnya sedang berduka. 

Bukan hal yang mudah memang untuk berbuat kebaikan dalam kondisi tertekan, tapi tanggungjawab membuatnya menjadi keharusan dan harus segera dilaksanakan, demi:

  • Profesionalime yang terjaga 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline