Short scenario film Nyolong Durian
Scene 1 -- Opening
Seorang anak perempuan 9 tahunan berlari kencang di pematang sawah. Kakinya terus melangkah tanpa matanya melihat setapak yang dilewati. Semacam sudah pro, padahal hari-hari melewati jalan yang sama selalu hati-hati agar tidak tergelincir dan jatuh karena ukurannya yang terbilang kecil. Tapi tidak kali ini.
Kedua tangannya terbentang menjinjing sesuatu. Wajahnya ditutupi topeng dari sarung orang dewasa.
Tak jauh di belakangnya, seorang pria tua berlari pontang panting sembari berteriak. Sayang, teriakannya hilang dibawa angin. Pria itu mengejar sang anak. Naas, dia tertinggal jauh, kalah cepat dengan langkah kecil namun mantap dari anak tersebut.
Di depan sana, tiga orang anak perempuan lain -- masih juga menggunakan topeng sarung dewasa -- bersembunyi di semak-semak, menanti temannya membawa hasil buruan sambil terus mengetatkan ikatan topeng agar tak terjatuh sewaktu-waktu.
Title In: Nyolong Durian
Scene 2 Ext. Halaman Rumah Utin -- Siang hari
Talent: 4 orang anak perempuan
Siang hari, saat libur sekolah. 4 orang anak berencana untuk marsitekka (Bahasa Batak. Atau disebut juga Engklek) di halaman depan rumah Utin. Dua orang sibuk membuat garis, dua orang lagi mencari batu untuk dijadikan gaccok (Bahasa Batak. Alat yang dilempar saat bermain engklek).
Lalu keempatnya suit untuk menentukan tim.