Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

[Short Scenario Film] Nyolong Durian

Diperbarui: 30 Mei 2020   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Liputan6

Short scenario film Nyolong Durian

Scene 1 -- Opening

Seorang anak perempuan 9 tahunan berlari kencang di pematang sawah. Kakinya terus melangkah tanpa matanya melihat setapak yang dilewati. Semacam sudah pro, padahal hari-hari melewati jalan yang sama selalu hati-hati agar tidak tergelincir dan jatuh karena ukurannya yang terbilang kecil. Tapi tidak kali ini.

Kedua tangannya terbentang menjinjing sesuatu. Wajahnya ditutupi topeng dari sarung orang dewasa.

Tak jauh di belakangnya, seorang pria tua berlari pontang panting sembari berteriak. Sayang, teriakannya hilang dibawa angin. Pria itu mengejar sang anak. Naas, dia tertinggal jauh, kalah cepat dengan langkah kecil namun mantap dari anak tersebut.

Di depan sana, tiga orang anak perempuan lain -- masih juga menggunakan topeng sarung dewasa -- bersembunyi di semak-semak, menanti temannya membawa hasil buruan sambil terus mengetatkan ikatan topeng agar tak terjatuh sewaktu-waktu.

Title In: Nyolong Durian

Scene 2 Ext. Halaman Rumah Utin -- Siang hari

Talent: 4 orang anak perempuan

Siang hari, saat libur sekolah. 4 orang anak berencana untuk marsitekka (Bahasa Batak. Atau disebut juga Engklek) di halaman depan rumah Utin. Dua orang sibuk membuat garis, dua orang lagi mencari batu untuk dijadikan gaccok (Bahasa Batak. Alat yang dilempar saat bermain engklek).

Lalu keempatnya suit untuk menentukan tim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline