Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Bakso "Berati", Nikmatnya Cita Rasa Bakso Malang yang Sesungguhnya

Diperbarui: 9 Agustus 2018   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakso (dokpri)

Memasak adalah Tentang Memberi Hati

Mendapati bakso Malang di ibu kota sudah hal yang sangat biasa, di mana-mana ada. Meski begitu, terkadang, cita rasanya pun berbeda-beda. Katanya sama-sama bakso malang, kok rasanya bisa berbeda-beda?

Kembali lagi, menghidangkan sebuah makanan tergantung dari hati (dan tangan). Tak peduli sepersis apapun resep yang digunakan, selama hati (dan tangan) yang mengolah berbeda, rasa yang keluarpun tak akan pernah sama.

Mengapa seseorang bisa jatuh cinta lewat makanan? Kalau kata Bapak, memasak itu bagian dari memberikan sepenuh hati kepada orang yang akan menikmati. Mereka memberikan yang terbaik di setiap proses hingga terhidang di tempatnya. Bukan yang penting bumbu masuk dan asal jadi. Dan Mamakmu melakukan itu.

Lho, tidak adil dong! Bagaimana dengan kami yang sedang belajar memasak? Kami memasak sepenuh hati tapi hasilnya tidak karu-karuan?

Belajar saja terus, jangan lupa untuk memasukkan seluruh isi hatimu di dalam masakan.

Ngga percaya? Coba saja lihat orang yang sedang bersedih, galau atau sejenisnya. Hasilnya tidak akan berbeda jauh. Gosonglah, keasinanlah, terlalu asam, atau mungkin hasil akhirnya tak berbentuk. Hal ini juga terjadi pada hati yang merasakan sebaliknya. Memasak itu selalu tentang hati.

Kembali lagi tentang bakso Malang. Di beberapa tempat di Jakarta, makanan ini memang terasa sangat nikmat, yang paling sering saya kunjungi, bakso malang persis di depan stasiun sudirman di depan alfaexpress. Hanya Rp 15.000.

Nikmat? Versi saya, tentu. Versi yang lain, belum tau. Bukankah rasa juga tergantung selera?

Di satu tempat, saya pernah membeli seporsi bakso Malang yang ketika saya makan pertama kali mulai kerja 2017 silam, hingga kini tempat tersebut tak lagi pernah saya injak kembali. Ini yang disebut bakso atau makanan asal jadi. Aroma bakso sangat tidak enak. Kemungkinan-kemungkinan pun muncul di dalam benak.

Jangan-jangan daging yang dipakai sudah tidak segar? Jangan-jangan, ini bakso yang diolah dari beberapa minggu lalu, ngga laku lalu dipanaskan kembali?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline