Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Dari Anak Yatim untuk Anak Yatim dan Anak-anak yang Kurang Beruntung

Diperbarui: 25 Juni 2018   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dato' DR H. Md. Radzi Saleh saat memberi kata sambutan dalam acara K-Link Santuni 500 Anak Yatim | Foto: Efa Butar butar

Sejatinya, seorang anak yatim atau piatu akan memiliki rasa kehilangan yang dalam usai kepergian salah satu orang tuanya. Kehilangan semangat dalam diri untuk melanjutkan hidup, kehilangan percaya diri, juga harapan.

Bagi mereka yang kurang beruntung terlahir tanpa mengenal orang tua, rasanya akan jauh lebih sakit lagi karena jangankan untuk merasakan kasih sayang orang tua, bahkan untuk sekedar mengenal rupa sajapun tak bisa. Mau tak mau, suka tak suka, demi keberlangsungan hidupnya, mereka harus menerima menghabiskan hidup di panti asuhan yang menerima mereka untuk dididik, diasuh dan diberi bekal sesuatu yang tak akan didapat lagi dari orang tua yang telah lebih dahulu kembali ke pangkuan Illahi: kasih sayang, dan moral.

Panti Asuhan dan Sebuah Harapan

Mendengar nama panti asuhan, umumnya rasa yang terlebih dahulu hadir adalah perasaan iba, kasihan, ingin melindungi, pun ditelantarkan oleh wali atau orang tua yang tersisa. Namun, di satu sisi, panti asuhan juga sekaligus menjadi tempat terbaik untuk berbagi harapan bagi anak-anak yang kurang beruntung untuk:

  • Memperoleh kembali kasih sayang orang tua atau orang dewasa melalui tingkah laku, perbuatan dan contoh-contoh kecil, seperti berbagi
  • Memperdalam ilmu pengetahuan dan pengetahuan Agama melalui pembelajaran yang disediakan di dalam panti asuhan
  • Mengembalikan rasa percaya diri anak untuk bergaul bersama dengan mereka yang memiliki nasib yang sama tanpa perlu merasa malu, sungkan, mengasihani diri atau ditertawakan anak-anak seusianya yang belum memahami persis arti kehilangan
  • Membuka kembali harapan akan masa depan bagi mereka yang mau menatap ke depan dan mengubah duka menjadi sebuah semangat dalam tempat barunya untuk bernaung.

Dato' DR H. Md. Radzi Saleh bersama dengan perwakilan anak yatim saat menerima santunan | Foto: K-Link Team

Melalui sebuah Panti Asuhan pula, terkadang seorang anak yang dulu bukan siapa-siapa, di kemudian hari berbalik menjadi seseorang yang dianggap menjadi seseorang yang memegang peranan penting untuk kehidupan ratusan masyarakat "normal" lainnya. Atau istilah kerennya from zero to hero.

Menyaksikan Langsung Persembahan Anak Yatim untuk Anak-anak Panti Asuhan

Di sebuah ruangan Ballroom di lantai 5, gedung K-Link Tower, sekitar kurang lebih 500 orang anak yatim berkumpul untuk melakukan acara Buka Puasa Bersama sekaligus untuk menerima santunan.

Dilakukan pula Gebyar Ramadan 1439H yang memberikan bazaar beragam produk makanan dan aksesoris, bazaar barang bekas berkualitas, demo masak hidangan khas Ramadan yang keseluruhannya juga diselenggarakan di gedung K-Link Tower, Gatot Subroto, Jakarta.

Di kota-kota lainnya, diselenggarakan pula seminar Syariah dengan pembicara ulama dari daerah sekitar, diadakannya program rutin pembagian makanan berbuka puasa di depan K Link Tower untuk pengendara yang melintas di depan K Link Tower serta acara buka puasa bersama dan pemberian paket lebaran serta uang untuk siswa dan guru Panti Asuhan K-Link Darul Ihsan, Yogyakarta.

Acara-acara tersebut di atas dilakukan untuk memeriahkan bulan Ramadan dan menjadi kesempatan bagi K-Link dan para Leader untuk berbagi bersama masyarakat memegang teguh konsep bisnis yang bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan. Sharing is caring.

Dalam kesempatan lainnya keluar dari acara-acara yang diselenggarakan saat bulan Ramadan, serangkaian beasiswa diberikan pada siswa dan siswi SMP dan SMU, beasiswa pendidikan untuk anak-anak usia sekolah dengan pemberian beasiswa pendidikan untuk siswa-siswi berprestasi dari keluarga tak mampu, penyediaan sekolah anak berkebutuhan khusus dan penjadi penyandang dana untuk biaya pendidikan untuk 200 siswa siswi yang menjadi anak asuh di Panti Asuhan K-Link Darul Ihsan yang terdapat di Pramban Yogjakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline