Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Bulan Ramadhan Bulan yang Boros, Benarkah?

Diperbarui: 2 Juni 2018   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Gulalives.co

Banyak orang berpendapat bahwa bulan Ramadan itu adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu sepanjang tahun. Banyak hal yang dapat dievaluasi di bulan ini, mulai dari sikap, hingga perkembangan rohani. Namun, di balik itu, bulan ramadan disebut-sebut sebagai bulan yang membuat seseorang lebih boros karena berbagai kebutuhan mendadak. Benarkah?

Bulan Ramadan, Alibi untuk Boros; Berbuka Puasa.

Biasanya setelah membelanjakan pengahasilannya, seseorang akan cenderung menyesal -- terutama perempuan -- meski begitu, ke depannya tetap saja digunakan tanpa kontrol.

Sebulan sebelum memasuki puasa, seperti yang pernah saya katakan di artikel sebelumnya, biasanya jadwal untuk buka bersama kerabat telah tersusun rapi di memori. Ajang silaturahmi sekaligus reuni itu juga paling dinanti.

Banyak sekali jadwal acara buka puasa bersama ini yang keseluruhannya membutuhkan dana sejumlah tertentu untuk melakukan pemesanan atas nama pribadi dan kelompok agar mendapatkan tempat yang telah dipesan dari jauh-jauh hari.

Biasanya saat didiskusikan, bayangan keseruan berlangsungnya acara menjadi alasan untuk tidak menolak menghadiri acara tersebut. Setelah beberapa kali buka puasa bersama rekan terlaksana, baru terasa dan mulai berpikir, "sepertinya duit gue minggu ini bocornya terlalu deras, deh".

Buka puasa bersama rekan itu perlu, namun jika hanya dekat satu dua minggu saja, rasanya ada beberapa pertemuan yang dapat kita tolak secara halus dan mengubahnya menjadi quality time bersama dengan keluarga.

Ada beberapa teman saya yang sibuk mengatur jadwal berbuka puasa bersama dengan teman-temannya sampai lupa bahwa rumah menantinya untuk melakukan hal yang sama.

Tak semua harus dituruti, mungkin jika kedekatan satu sama lain sudah sangat intim, seperti teman semasa sekolah atau kuliah dan teman dekat, rasanya tidak masalah jika harus membaur. Selebihnya, ada perhitungan yang harus dilakukan jika terus menerus mengiyakan ajakan buka puasa bersama oleh teman yang hanya bertemu beberapa kali saja.

Bulan Ramadan, Alibi untuk Boros; Ngabuburit Sembari Berburu Makanan Berbuka

Kata siapa makanan berbuka itu harus makanan yang dibeli dari luar?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline