Film dibuka dengan sebuah data yang cukup mencengangkan, bahwa dalam hitungan menit, terjadi beberapa kali aksi perampokan di bank-bank di seputar Los Angeles setiap harinya. Tak tanggung-tanggung, pelaku perampokan juga tak datang dari golongan biasa, namun mereka-mereka yang tak dapat dipandang sebelah mata dan kaya akan kemampuan bela diri.
Film ini memukau dengan atraksi gencatan senjata dari dua kubu yang saling mempertahankan kinerjanya, yakni kubu perampok dan kubu Polisi yang tak ingin bank-bank di seputar Los Angeles lagi-lagi jadi sasaran empuk komplotan rampok tersebut.
Didominasi pemeran pria bertubuh besar. Disutradarai oleh Christian Gudegast dan diproduseri oleh Gerard Butler yang juga menjadi salah satu pemain dalam film Den of Thieves sebagai "Big Nick" film ini kaya akan atraksi penggunaan senjata api yang pasti akan disukai oleh pecinta film action.
Sebut saja senapan The FN SCAR-L berkaliber 5.56x45mm yang digunakan oleh Nick -- sang polisi yang mengomandoi anggotanya dalam pemburuan geng perampok -- dalam adegan penyerangan perampok yang melancarkan aksinya pada sebuah bank yang tengah beroperasi di siang hari. Mengesankan bahwa komplotan rampok tersebut adalah sekomplotan profesional yang tak khawatir jika harus berhadapan dengan anggota-anggota polisi yang bertugas karena kemampuan yang mereka miliki.
Berikut trailer Den of Thieves.
Ada pula The HK416 D10RS dengan M68 Aimpoint and Troy VFG 5.56x45mm yang dipakai oleh tim Merrimen saat melancarkan aksinya di bank di siang hari. Tak ketinggalan penggunaan CAA Tactical RONI-SI1 oleh Levi Enson, Colt M4A1-5.56mm dari pihak kepolisian, serta M249 SAW Paratrooper kaliber 5.56x45 yang digunakan oleh Merrimen saat aksi kejar-kejaran di jalanan.
Bukan hanya senjata api berukuran besar, film ini juga memilih untuk menggunakan beberapa pistol sebagai senjata cadangan yang akhirnya berhasil menghabisi Merrimen di tangan Nick.
Meski penuh aksi yang mendebarkan, film ini juga tak luput untuk menunjukkan sisi humanis dari pria-pria berbadan besar tersebut, seperti pada adegan saat seorang pria datang menjemput anak gadis salah seorang anggota Merrimen untuk mengajaknya berkencan. Komplotan perampok tersebut dengan kompak memberikan tatapan tajam yang seolah menyiratkan "jangan macam-macam sama anak perempuan gue! hingga membuat pria tersebut keder.
Atau adegan mengharukan yang terjadi pada Nick. Demi pekerjaannya, Nick harus rela diceraikan oleh istrinya dan kehilangan kebersamaan dengan kedua buah hatinya. Cukup menyentuh, bahwa pria berbadan besar tak melulu tampak tegar. Sebuah kalimat "Aku ingin pulang ke rumah" dari putri kecilnya pada akhirnya membuatnya lemah dan berurai air mata dalam kesendiran.
Dari sekian aksi yang memukau tersebut, sayang, hingga cerita usai, tidak ada kelanjutan cerita bagaimana akhir Nick dengan keluarganya yang sebenarnya bisa menjadi point tambahan Den of Thieves di mata penonton.