Terletak pada 70 km sebelah Barat Daya Hong Kong dan 145 km dari Guangzhou, Macao terbagi dari 4 divisi yaitu Metro Macao, Pulau Taipa, Pulau Cotai, dan Pulau Coloane. Saat ini, Macao merupakan sebuah Daerah administratif khusus Tiongkok dengan bahasa resmi Mandarin, Portugis dan Bahasa Inggris.
Dari Indonesia sendiri, berkunjung ke Macao dapat dilakukan baik via darat, laut maupun udara. Saat mengikuti Nangkring yang diadakan Kompasiana bersama dengan Macao Goverment Tourism Office (MGTO) yang sekaligus menghadirkan travel Blogger yang telah malang melintang ke berbagai destinasi wisata dan sudah banyak memperoleh penghargaan berkat dari setiap kisah perjalanan travellingnya. Arif namanya.
Masih terkait dengan bahasa, Macao yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan Indonesia, dan banyaknya wisatawan Indonesia di sana, membuat tempat-tempat tertentu di Macao bahkan sudah ada satu dua orang yang menggunakan bahasa Indonesia saat bertemu dengan warga negara Indonesia.
Menurut Mas Arif, untuk berkunjung ke Macao, wisatawan dari Indonesia hanya butuh sekitar Rp 3jt an sudah berikut dengan menginap. Budget minim ini cukup untuk 3-4 hari berada di Macao. Namun perlu diingat, budget tersebut belum termasuk tiket perjalanan menuju Macao.
Kok, budgetnya serendah itu?
Macao yang tidak begitu luas difasilitasi dengan beragam kebutuhan wisatawan selama di Macao, termasuk itu kebutuhan wifi dan shuttle bus untuk bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain. Jika ingin berlama-lama dan menikmati suasana, Macao juga merupakan tempat yang ramah untuk pejalan kaki. Oleh sebab itu, saat berada di Macao, pastikan untuk menggunakan alas kaki atau sepatu yang nyaman agar dapat menikmati perjalanan keliling Macao.
Tujuan berlibur adalah belajar mengenal wilayah-wilayah lain yang sebelumnya hanya bisa dibaca atau dilihat melalui foto-foto yang mentereng di internet, bisa juga untuk menghibur diri, atau sebagai hoby yang menghasilkan.
Ketiga tujuan ini dapat dengan mudah direalisasikan di Macao yang sarat dengan panorama menarik, wisata kuliner, wisata budaya, hiburan, berikut dengan menambah ilmu melalui ragam bangunan tua yang unik dan masih terjaga yang banyak berjejer di sepanjang Macao atau melalui museum-museum untuk mengenal sejarah dari Macao tanpa meninggalkan tujuan awal travelling, yaitu hobby yang dibayar.
Traveling dengan berbagai tujuan yang terwujud ditambah dengan banyaknya koleksi foto yang apik nan instgramable bisa dimanfaatkan untuk menghiasi lini masa sosial media. Lumayan kan buat nambah followers? Hehehe.
Lalu, apa saja sih yang dapat dijelajahi selama berada di Macao?
Untuk kamu yang menyukai wisata rohani Kristen, dengan mudah kamu akan menemukan banyak Gereja di sana. Beberapa dari Gereja ini juga merupakan pusat bersejarah di Macao. Istilahnya, sekali mendayung, 2-3 pulau terlampui. Usai berwisata rohani, kamu juga berkesempatan untuk mengenal Macao lebih jauh dengan sejarah di Gereja-gereja tersebut. Jangan lupa untuk mengabadikan foto, baik untuk koleksi, untuk sosial media, atau untuk melengkapi ilustrasi pendukung untuk artikelmu yang berikutnya.