Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

"Trailer" Dilan dan Ekspektasi yang Bertolak Belakang

Diperbarui: 17 Desember 2017   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemeran Dilan dan Milea Beserta Salah satu gambar dalam Novel | Foto: provoke-online.com

Siapa yang tak tahu novel Dilan? Sepertinya hanya segelintir orang, itupun jika benar ada.

Novel romantis ala-ala remaja Bandung tahun 1990an ini setahun belakangan ramai diperbicangkan. Bukan hanya karena kepiawaian Pidi Baiq dalam merangkai kata hingga remaja lelaki badung itu terdengar seperti dua orang berbeda saat bersama dengan gadis remaja yang disukainya, Milea. Novel inipun dikabarkan akan diangkat ke layar lebar.

Tak heran banyak pecinta Dilan dan Milea berbahagia. Cita-cita untuk melihat wujud nyata pencuri hati bahkan sebelum bertemu ini akhirnya tiba juga. Tulisan itu dahsyat ya? Bisa bisanya membuat pembaca jatuh cinta meski bayangan tentang tokohpun sama sekali tak ada. Imajinasi itu, ah, itu hanya visualisasi belaka agar saat membaca kisah terasa lebih nyata.

Penantian terus berlangsung, seruan "Ayah, kasih bocoran dong, Dilan itu siapa?""Ayah, pemeran Dilan siapa, Yah?" "Ayah, Lia benar-benar cantik ya" ramai memenuhi social media Pidi Baiq.

Tulisan memang luar biasa, netizen juga. Dengan mudahnya mereka bisa mendapatkan foto Milea Adnan untuk kemudian beredar luas menjawab rasa penasaran seluruh pembaca. Siapa remaja cantik yang begitu memikat anak nakal itu? Siapa remaja cantik yang bisa membuat Ibu Dilan, turut jatuh cinta padanya? Bahkan Ayah Dilan yang tentara itu pun ikut menyukainya?

Bukankah hal seperti ini adalah impian banyak wanita? Disukai calon mertua bahkan sebelum menikah? Bagaimana bisa gadis remaja itu menaklukkan hati orang tua Dilan hanya dengan wajah dan senyumannya?

Banyak sekali yang membuat penasaran dalam cerita ini. Meski sebenarnya gambaran keseluruhan alur cerita bisa didapat dengan sangat mudah saat membaca karena penuturannya yang ringan, menarik dan santai, ya namanya pembaca ya, kalau bisa ingin rasanya ikut menikmati bagaimana perjalanan kisah cinta kedua remaja ini di Buah Batu tahun 1990 silam dalam bentuk hidup. Ya, film!

"Pagi"

"Boleh gak aku ramal?"

"Aku ramal, nanti kita akan bertemu di kantin."

Dan ini adalah tiga ucapan Dilan yang pertama pada Milea di Jl. Buah Batu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline