Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Kemauan dan "Action" untuk Berbsnis

Diperbarui: 18 September 2016   01:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memulai suatu usaha bagi mereka yang memutuskan dunia usaha adalah pilihan terakhir tentu saja bukan hal yang mudah. Ada serentetan alasan yang membuatnya menjadi terbengkalai, menggantung di pertengahan jalan lalu mengeluh bahwa untuk menjadi seorang wirausaha itu adalah sesuatu yang sulit bahkan dilepaskan begitu saja ketika bertemu dengan beberapa kerikil seolah usaha tersebut tidak pernah dimulai.

Lain halnya bagi mereka yang dalam dirinya tertanam bahwa benar usaha / berjualan – baik itu di bidang jasa maupun benda – merupakan pintu kehidupan, sebanyak apapun rentetan masalah akan selalu ada celah dan alasan yang didapat oleh mereka untuk berjualan.

Hal ini tentu menjadi dua hal bertolak belakang yang menarik untuk dibahas. Untuk seorang berkepala bisnis, modal bukanlah suatu masalah besar yang menjadi alasan utama untuk tidak melanjutkan usahanya.

Ketika orang lain memutuskan untuk berpusing ria mengenai modal usaha, dia lebih memilih melakukan sesuatu, untuk mendapatkan sesuatu, untuk memulai sesuatu yang menjadi obsesinya. Sesuatu yang menjadi imajinasi yang harus direalisasikannya.

Beberapa cara yang biasanya dilakukan oleh orang-orang seperti ini adalah:

1. Menjadi Seorang Reseller

Menjadi seorang reseller, yakni menjual ulang suatu produk yang bukan produknya kepada pembeli dengan menggunakan nama dan harga yang dipatoknya. Ketika mendapatkan pelanggan, supplier tempatnya bernaunglah yang akan mengirimkan produk tersebut kepada pembeli dengan mengatasnamakan reseller tersebut. Pengiriman barang akan dilakukan setelah terjadi transaksi pembayaran antara pembeli dengan reseller dan antara reseller dengan supplier. Dengan begini, tidak ada satu pihakpun yang dirugikan.

Menjadi seorang reseller tentu memiliki nilai positif dan negatif bagi orang-orang yang ingin mencobanya.

Beberapa nilai positifnya adalah:

a. Reseller tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli banyak barang.
b. Reseller tidak perlu repot-repot ke logistic untuk pengiriman barang ketika transaksi sudah terjadi, karena barang akan dikirimkan langsung oleh supplier.
c. Reseller tidak membutuhkan lokasi dan tempat untuk gudang barang
d. Reseller bisa menaikkan persentase keuntungan dari masing-masing pcs barang karena harga penjualannya bukan merupakan masalah bagi supplier. Supplier hanya menginginkan barangnya segera habis dari gudang dan berganti dengan barang baru.
e.Usaha bisa berjalan dengan bermodal gadget dan WIFI yang diperlukan hanya keaktifan dalam promosi barang

Beberapa nilai negativenya adalah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline