Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Industri Film Indonesia Kembali Memekar

Diperbarui: 11 Mei 2016   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: http://www.3srikandi.com/tag/3-srikandi-the-movie/

Sederetan film karya anak bangsa kembali merajai bioskop-bioskop tanah air. Siapa yang tidak tahu film Ada Apa Dengan Cinta 2? Film yang baru-baru ini berhasil mengembalikan kepercayaan diri para movie maker untuk kembali menelurkan karya-karya serupa atau bahkan lebih menakjubkan lagi.

Atau Mars? Teman-teman Kompasianer sudah nonton kah film Lintang Lantip satu ini? Saya tidak akan menuliskan review film keren ini di artikel yang sama, saya rasa satu artikel dengan ribuan katapun masih kurang untuk menggambarkan ketakjuban saya akan karya yang dikeluarkan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional. Sedikit bocoran bagi para pecinta Kinaryosih, selamat menikmati totalitas artis cantik tersebut di film ini, dan selamat berderai berai air mata!

Suatu hal yang sudah sangat sering kita temukan sebelum film ditayangkan, beberapa cuplikan film akan ditayangkan sebagai bentuk promosi dan (menurut saya) memiliki peran yang cukup tinggi untuk membuang bosan seluruh penonton sebelum film dimulai serta cukup membantu para penonton untuk menentukan kira-kira film apa yang selanjutnya akan dinikmati.

Dari sekian banyak trailer yang ditayangkan, ada beberapa yang cukup menarik perhatian. Beberapa diantaranya adalah My Stupid Boss dan 3 Srikandi. Dua film dengan genre yang saya tebak bertolak belakang. Melihat dari trailer, My Stupid Boss merupakan film yang membawa genre komedi. Digawangi oleh Bunga Citra Lestari dengan Reza Rahardian.

Berbeda dengan My Stupid Boss, 3 Srikandi berkisah mengenai (Kalau saya tidak salah) kehadiran medali pertama Olimpiade Indonesia dan di dalamnya mengandung banyak sekali perjuangan untuk mendapatkan medali tersebut. Pun, diperankan oleh orang yang sama dan beberapa artis papan atas lainnya.

Bukan hanya itu saja, masih ada serentetan film lainnya yang sangat menggelitik untuk dinikmati dan mengundang "kemal" alias "kepo maksimal" bagi para penonton. Melihat antusiasme warga yang tinggi, rasanya tidak berlebih jika disebut perfilman Indonesia kembali menggeliat bahkan jauh lebih "gesit" lagi mengingat dulu tontonan yang disajikan lebih ke horor beraroma vulgar.

Lega rasanya adegan-adegan menyentuh, mengharukan, dan greget bisa dinikmati di film-film berbahasa sendiri. Bukan hanya itu, keberadaan Comic 8 juga mampu meningkatkan adrenalin saat munculnya adegan-adegan fight. Dan jika berbicara tentang film Kartun yang berkisah tentang perjuangan, Indonesia juga bisa berbangga menampilkan Battle Of Surabaya produksi MSV Pictures yang disutradarai oleh  sutradara muda Aryanto Yuniawan.

Semoga prestasi-prestasi ini bisa semakin ditingkatkan dan penonton-penonton tanah air bisa menikmati karya-karya lain yang lebih berkualitas dan penuh didikan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline