Lihat ke Halaman Asli

Sepi

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada bingar saat aku berada di pasar, ada tawa saat aku bersama kalian dalam gurau, ada decak saat ku lihat bukit nan elok ada sorak saat kembang api meluncur ke udara. Tapi ruang hatiku hampa, sunyi, sepi, diam dan gelap. Telah ratusan bahkan ribuan kali aku nyalakan dian dan aku dendangkan kidung riang penawar sunyi dan pekat namun aku selalu kehabisan tenaga. Saat aku mulai letih....aku hanya bisa terduduk diam di sudut ruang dengan helaan nafas yang sungguh terasa berat sambil terus aku suarakan bahwa akan ada sedikit lobang kecil yang akan membiarkan sinar matahari masuk. Dan akupun kembali bangkit mencari harap itu tapi apa???Lagi-lagi semua menjadi sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline