Lihat ke Halaman Asli

Apakah Tuhan yang menentukan Jodoh ?

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Menjadi perbincangan yang sangat menarik ketika kita membicarakan tentang jodoh, baik perbincangan dengan orang tua kita, saudara, teman ataupun dengan calon jodoh kita. Lebih menarik lagi jika pembahasan ini tidak sekedar mengikuti alur pemahaman jodoh yang berkembang dimasyarakat, tapi mari sejenak kita kaitkan dengan pendekatan rasionalitas,empiris maupun secara religius agar landasannya jelas dan dengan penuh kesadaran  kita dapat menyelaminya secara utuh, baik melalui pemikiran atau  hati kita.

Jodoh dapat diartikan kata yang dipakai  untuk menunjuk makna tertentu. Lafadz ini berbeda dengan lafadz suami, istri, pasangan hidup atau yang semisal dengannya. Lafadz jodoh menurut kamus bahasa Indonesia adalah “pasangan yang cocok” baik bagi laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu lafadz jodoh memiliki makna yang lebih spesifik dari lafadz suami, istri, atau pasangan hidup, sebab di sana terdapat penjelasan sifat lebih khusus dari sekedar pasangan hidup. Dalam bahasa Arab, kata yang bermakna “jodoh” seperti yang terdapat dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan.

 Apakah Tuhan yang menentukan jodoh kita ? bisa jadi iya bisa jadi tidak tergantung bagaimana kita memaknai pertanyaan ini. Ketika memaknai dengan luas yang artinya Tuhan tidak menentukan jodoh si-A adalah si-B, jodoh si-C adalah si-D tetapi Tuhan menentukan secara umum bahwa jodoh manusia adalah manusia dan jodoh laki-laki adalah perempuan,seharusnya dalam pemahaman di era modern lebih ilmiah hal  itu lebih bisa diterima daripada kita memaknai secara sempit dan khusus bahwa Tuhan sudah menentukan jodoh kita siapa, dari mana jodoh kita  lalu kita menikah kapan yang sudah ditentukan dari zaman azali yang tertulis pada Lauhul mafuzh.

 

Bagaimana dengan manusia yang tidak memiliki jodoh? Sampai mati ada juga orang yang tidak atau belum menikah sampai kematian datang terlebih dahulu, bayi pun ada meninggal saat didalam atau saat baru keluar dari kandungan,lantas apakah berarti mereka tidak memiliki jodoh? Apakah Tuhan sudah berlaku tidak adil karena ada yang punya jodoh ada yang tidak?

 

 Sebenarnya bukan permasalahan Tuhan tidak mengetahui siapa jodoh kita , tidak mampu berkehendak atau menetapkan kita berjodoh dengan siapa, tidak mampu memerintah atau memaksa kita, tapi permasalahannya Tuhan memberikan karunia yang luar biasa kepada manusia, berupa akal, hati, nafsu dan kemerdekaan kepada manusia ciptaan-Nya, Tuhan juga sudah memberikan panduan pada manusia untuk menjalani kehidupan didunia ini berupa hukum alam (sunnatullah), Kitab Suci  dan penugasan kepada Rosul sebagai penyampai ajaran Tuhan. Untuk mensyukuri itu semua wajib bagi kita untuk memaksimalkan potensi-potensi yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia dengan cara berusaha (ikhtiar) dan berdo'a termasuk dalam mencari jodoh. Apabila jodoh kita sudah ditentukan sebelum kita berusaha, maka akan percuma semua potensi yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia lalu apakah Tuhan melakukan hal sia-sia ? Tentunya tidak ketika kita diberi kemerdekaan untuk memakai potensi kita untuk mendapatkan jodoh jadi ketika ada manusia yang tidak memiliki jodoh itu akibat  manusia itu sendiri.

 

“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu: karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. (An-Nisa;3).

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri. (QS. Ar-Rum [30] : 21)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline