Lihat ke Halaman Asli

Een Nuraeni

pekerja sosial

Emping Menes, Produk Andalan Kaum Ibu

Diperbarui: 28 Juli 2020   13:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Emping merupakan olahan pangan tradisional indonesia yang mirip kerupuk dengan bahan dasar biji melinjo. Saat ini, sudah banyak daerah yang menjadi sentra produksi emping melinjo karena sangat digemari masyarakat sebagai camilan ataupun pelengkap berbagai makanan Indonesia. Sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia, kalau makan tanpa ditemani kerupuk atau emping serasa ada yang kurang.

Salahsatu sentra pembuatan emping yang terkenal berada di Daerah Provinsi Banten, yaitu di Kecamatan Menes dan Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang.

Emping Menes terkenal dan banyak dicari karena rasanya yang khas. Rasa gurih dan sedikit pahit khas melinjo berpadu dengan aroma asap yang sangat menggoda.  Aroma asap berasal dari proses sangrai pada saat pembuatan emping. 

Proses pembuatan emping Menes sangat tradisional dan sederhana tanpa penambahan bahan apapun. Biji melinjo yang sudah dipisahkan dari kulitnya disangrai dalam kuali tanah liat yang diisi pasir bersih. Pasir yang digunakan dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu dari tanah yang biasa bercampur dengan pasir, sehingga tidak mengotori biji melinjo saat disangrai diatas tungku kayu. 

Proses inilah yang menjadikan aroma asap pada emping Menes Sangat terasa. Proses sangrai tradisional  menggunakan tungku kayu dan kondisi tempat selama proses pengolahan melinjo menjadi emping yang secara tidak langsung terpapar asap kayu bakar.

Dibeberapa daerah, biji melinjo tidak disangrai melainkan di kukus atau direbus. Mungkin inilah salah satu faktor yang menjadikan rasa emping berbeda.

dokumentasi pribadi

Setelah matang, biji melinjo dipisahkan dengan kulit yang menutupi bagian dalam biji melinjo dan langsung di bentuk pipih dengan bantuan alat geprek manual beralas kayu atau batu. Proses peng geprek kan harus dilakukan saat biji melinjo masih panas, jika sudah dingin akan lebih sulit dibentuk karena sudah mulai mengeras.

dokumentasi pribadi

Setelah digeprek hingga pipih, emping dijemur sampai kering sempurna. Tujuan proses pengeringan ini selain untuk membuat emping mengembang ketika di goreng, juga dimasudkan untuk mengawetkan emping secara alami dengan mengurangi kadar airnya. 

Jika proses pengeringan kurang sempurna, akan mempengaruhi penampilan dan aroma emping saat disimpan lama. Yang paling sering terjadi adalah tumbuhnya jamur pada emping. 

Emping yang sudah kering sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup dan tidak lembab untuk menjaga kualitasnya.

Emping, khusunya di Menes adalah produk andalan kaum Ibu. Ibu rumah tangga  yang biasanya sudah senggang  dan selesai dengan pekerjaan rumahnya bergegas ke belakang rumah untuk membuat emping. Bisa disebut, bahwa membuat emping adalah pekerjaan sampingan bagi ibu rumah tangga di Menes. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline