Lihat ke Halaman Asli

Een Nuraeni

pekerja sosial

Sayang Kalau Hanya Sekadar Kerja

Diperbarui: 21 Oktober 2019   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Dua minggu yang lalu kebetulan ditugaskan pergi ke Solo untuk melakukan rekon. Sudah hampir 3 tahun belakangan dan ini rutin, kalau bukan d solo, jogja atau Surabaya, dari hari selasa-jumat. Kebetulan ini bukan kali pertama ke solo, kalau tidak salah keempat kalinya. Jadi sudah tidak berpikir untuk keliling solo atau mencari tempat-tempat bagus di solo. (Meskipun banyak sih yang belum dikunjungi, tapi tidak se excited pas pertama kali).

Beberapa hari sebelum berangkat malah lihat poster di IG pengajian di mesjid Al Hurriyah IPB bersama Muzzammil Hasballah hari sabtu tiba-tiba kepikiran kangen main ke kampus dong. Langsung kontak cari teman yang masih di kampus dan diputuskan Insyaallah balik dari solo hari jumat langsung ke Bogor... Nginap di Bogor. 

Pikirku, selesai pekerjaan langsung pulang lah.. (tapi tiket pulang memang belum di pesan).

dok. Muslim United IG

Hari rabu atau hari kedua di solo, eh liat poster hijrahfest muslim united di Jogja hari jumat, sabtu, minggu Ya Allah pengen banget, ngerasain kumpul bersama banyaknya umat islam dan mendengarkan ilmu dari guru-guru disana. Jarak solo-jogja deket banget, udah kayak Menes-Serang.


Langsung tancap gas, pokonya kerjaan hrs beres hari kamis walau harus sampai tengah malam gapapa pokoknya jumat pagi harus ke Jogja (ini diluar rencana, tapi mungkin ini sudah rencana Allah).

Alhamdulillah, kamis jam 11 malam sudah selesai (teman sekamarku dr pusvetma malah sampe jam 2 dini hari dong br beres..wkwk). Setelah rayu sana sini, akhirnya temanku dr ternate mau diajak ke acara hijrah fest di Jogja meski cuma hari jumat saja. Kami hanya ikut sehari saja dan sabtu pagi sudah harus pulang, karena di perjalanan jogja- ternate lumayan lama, transit di Makasar bisa sampe 12 jam, jadi biar ga terlalu cape juga.

dokpri

Jumat pagi jam 8 kami naik kereta pramex dari stasiun Purwosari Solo ke Stasiun Tugu Jogja, dengan tiket seharga 8000 rupiah saja (murah banget ya), dan 1 jam kemudian sudah sampai.

Niat awal memang kita akan ikut kegiatan pas kajian ust. hanan ataki jam 15.00, jadi masih ada waktu buat jalan-jalan sbeentar di jogja (Masar di bringharjo.. hmm).

Bada Sholat ashar kami siap pergi ke acara Muslim United, agak was-was sih karena pasti membludak dan jangan-jangan sudah dimulai acaranya karena agak macet.

Dan masya Allah, puadeet bangettt udah kayak lautan manusia (lebay..) tapi iya emang, padet tapi tertib, ga dorong-dorongan apalagi ricuh. Malah kok adem, diantara ribuan manusia ini. Merasa kecil banget aku ya Allah, merasa butiran debu. Apalah artinya aku ini diantara semua umatMu yang taat ini, mereka berusaha dengan sungguh-sungguh menjadi hambaMu yang baik, sedangkan aku? Lalainya.. sibuk entah ngurusin apa, sampe kayak ga sempat khusyu bersama Mu dalam sholat, dalam doa, dalam membaca Al Quran dan dalam belajar ilmu Islam. Sekerdarnya saja

Mengantri masuk ke pelataran mesjid hampir 20 menit, sudah tidak mungkin rasanya bisa masuk ke mesjid. Pasti sudah penuh oleh jamaah yang datang lebih awal, bisa dapet tempat duduk di halaman depan saja sudah syukur ini mah, bisa mendengarkan langsung nasehat dr ust.Hanan dan lihat beliau dari layar Infokus yang disediakan panitia.

Allah benar-benar baik, tak disangka-sangka pas kita lagi ngantri masuk ke halaman mesjid, pas dekat d pintu mesjid ada jamaah yang keluar (entah kenapa) dan panitia mempersilahkan kami masuk dan menggantikan tempat duduk yang keluar. Padahal datang telat, meskipun kajian belum dimulai. Tapi banyak yang datang lebih awal dari kami, tapi qodarullah Allah berikan kami jalan, berikan kami tempat yang sangat nyaman untuk mengikuti kajian. Bisa melihat langsung ust. Hanan dan mendengar beliau secara langsung di dalam mesjid. Ya Allah.... Masya Allah

Dokumentasi pribadi

Mendengar nasehat dan berkumpul bersama saudara-saudara muslim yang sangat banyak, hati mendadak 'nyes' adem, haru, sedih
Gatau kenapa, sedih.

Bahkan nangis pas sesi doa, seperti tersayat hati ini, teringat banyaknya dosa yang kulakukan, begitu banyak kasih sayang Allah, menutup aib kita, memberikan banyak nikmat, begitu rindu Rasulullah dengan kita umatNya, begitu sayang beliau pada umatNya, terasa sesak, terasa campur aduk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline