Vmware membawa inovasi dalam industry software melalui teknologi virtualisasinya , masih dengan teknologi ini mereka masih memimpin dengan adalany vSphere platform. Vmware sendiri membedakan beberapa kelas VSphere (kategori) yaitu :
- Standard
- Advanced
- Enterprise
Standar vSphere : Salah satu keuntungan terbesar menggunakan Vsphere adalah penggunaaan memory yang luar biasa efisien, vSphere memiliki 3 cara untuk menghandle memory didalam Virtual Machine. Masing masing cara dapat dikatakan yang terbaik dalam situasi tertentu. Oleh karena itu umumnya tidak hanya satu cara saja yang kemudian di implementasikan oleh user, bisa overlapping.
Setiap deployment dari vSphere berisi beberapa ( multiple) virtual machine yang secara identik menjalankan OS yang sama, dengan demikian dapat diartikan bahwa setiap VMs juga memiliki data yang identik ( yang dinamakan “pages”) didalam memory masing masing. Idenya adalah daripada menyimpan “pages” didalam fisik tiap ESX host maka host menggunkan TPS ( Transparent Page Sharing) untuk menghilangkan redundant.
TPS ini bekerja secara transparan, men scan tiap memory dari semua VM’s pada ESX host, mencari kesamaan data didalam sekian banyak VM’s. Ketika TPS menemukan data yang dicari maka kemudian dia mengkonsolidasikan data itu kedalam “single copy” didalam memory fisik ESX host’s dan kemudian menarik atau mengarahkan VM’s kedalam common memory. Oleh karena itu maka tips yang terbaik adalah dengan menempatkan similar VM’s kedalam host yang sama atau lakukan grouping similar VM’s untuk memaksimalkan efek ini. VMware balloon driver adalah merupakan VM Tools package yang di install disetiap VM, sesuai dengan namanya system ini akan melepaskan (menerbangkan) sebanyak mungkin memory yang tersedia di setiap VM’s. Sementara itu ESX host akan segera mengambil memory yang sudah “terbang” untuk mendistribusikan ke VM’s lain yang memerlukannya. Fitur lainnya adalah memory compression, cara kerjanya adalah ESX akan menswap data data yang “inactive” didalam VM’s memory ke disk file yang di buat untuk setiap VM’s sampai dengan data itu diperlukan kembali dan baru kemudian di load ke dalam memory lagi. Ya pasti ada latency akibat proses pembacaan dari disk ke memory . Oke then VmWare vCenter juga memiliki kemampuan istimewa untuk mengcopy VM yang sudah ada ( sudah dibuat) , dengan cara di konversi menjadi template dan kemudian template ini bisa digunakan dengan berbagai customisasi. Rahasia dari kemampuan ini terletak pada vCenter Servers menggunakan Customization Specification dimana disinilah tersimpan data data umum konfigurasi yang digunakan dalam infrastructure. Misalnya saja Nama, OS licence keys, admin username, password, network details, domain name, ini semua tersimpan didalam Customization Specification. Kita bisa membuat specifikasi kita sendiri melalui wizard yang ada di vSphere Client, dan ya tentu saja kita bisa juga mengeditnya sewaktu waktu kita ingin lakukan perubahan. WMware menawarkan kemampuan thin profisioning, maksudnya adalah pembentukan data yang dikomsumsi oleh VM itu bisa tumbuh sesuai dengan keperluan, dengan feature ini tentu saja akan mengurangi template footprint. Fitur tambahan selanjutnya adalah kemampuan HA ( High Availabilty), VMware ESX host didalam satu cluster untuk HA saling berkomunikasi satu sama lain secara konstan, masing masing memberikan sinyal beacon melalui network untuk mengkonfirmasi bahwa host tersebut masih jalan dan hidup. Jika suatu host kemudian down, maka host yang lain akan mengetahuinya sehingga kemudian akan nyala untuk menggantikan host yang down tersebut. vMotion kini diperkenalkan VMware sebagai standard migrasi untuk memindahkan VM yang lagi live. Kini fitur ini menjadi harus dimiliki untuk memudahkan maintenance dan optimisasi infrastructure. vMotion memindahkan VM dalam keadaan beroperasi tanpa mengalami interupsi, tentu saja ini akan membutuhkan bandwith yang cukup besar. Pengalaman saya sih harus dipisahkan dalam segment yang berbeda dengan LAN yang ada, karena bila dicampur akan mengakibatkan efek melambatkan traffic di LAN. Advanced vSphere :: Distributed Resource Scheduler, fitur unik untuk memperbolehkan vCenter untuk melakukan optimisasi environment dengan cara memindahkan beberapa VM’s agar memiliki load kerja yang sama ( seimbang). DRS dapat melakukan vMotion secara otomatis untuk memindahkan satu virtual mesin dari satu ESX ke ESX lainnya tanpa mengalami interupsi dan tanpa campur tangan dari operator. Hot Add ,Konsep penambahan CPU dan memory yang di prioritaskan untuk melakukan pekerjaan tertentu, dan bila pekerjaan itu sudah selesai maka CPU dan Memory nya bisa dishared kembali. Sekali fitur ini di aktifkan maka kita bisa melakukan perubahan tanpa harus menyalakan VM atau bahkan tanpa melakukan reboot terhadap VM tersebut. vSphere Enterprise Feature :: Storage vMotion Live Migration , Ini fitur lain lagi yang memperbolehkan kita melakukan storage vmotion, kalau sebelumnya Cuma VM nya yang dipindah tanpa interupsi, sekarang di level ini storage nya pun bisa di vmotion kan tanpa mengalami interupsi. vSphere Fault Tolerance , Kalau FT ini di enable kan maka satu copy dari VM akan dibentuk pada ESX yang lain, copian VM ini nyala (jalan) dan memiliki content seperti asli nya karena di update secara realtime melalui vLockstep Technology. Jika VM asli nya gagal maka copiannya akan menggantikan tempatnya sehingga dapat dikatakan “zero downtime”. vShield Zones , Idenya adalah mengintegrasikan kemampuan keamanan jaringan seperti firewall dalam bentuk virtual infrastruktur,VMware shield menyediakan network filtering sebelum masuk kedalam vSphere virtual infrastructure. vNetwork Distributed Switch , Menyediakan virtual network melalui konsep Virtual Lans ( VLANS), intinya adalah mengatur lalu lintas data dengan segment network yang berbeda melalui satu saja network card. Artikel lainnya ada di http://edysusanto.com -- Dari berbagai sumber + pengalaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H