Lihat ke Halaman Asli

Edy Suryadi

Ketua Umum Rumah Kebangsaan Pancasila

Tragedi Hirosima Nagasaki (6 dan 9 Agustus 1945)

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tragedi Nagasaki memang bukanlah tragedi terkini dan Tragedi Hirosima terjadi telah cukup lama

Namun pesan-pesan yang ditinggalkannya masih saja terus bersuara, meminta untuk dicermati dengan seksama

Pesan-pesannya peringati umat manusia akan mahalnya harga lupa akan hakiki manusia yang bersaudara

Ribuan nyawa yang tergeletak di depan mata berharap dapat meninggalkan sebuah tanda, bahwa manusia harusnya saling menjaga

Manusia bukanlah hewan yang tak kenal tata krama, yang bisa tanpa dosa hacurkan sesama dengan begitu tega

Ribuan tetes air mata yang tumpah berharap dapat bercerita bahwa betapa perang tak boleh lagi menjadi budaya

Bahwa betapa manusia mahluk mulia yang tidak pantas dengan prilaku tak beradab dan durjana

Kisah Nagasaki dan Hirosima memanglah kisah duka hilangnya ribuan nyawa yang menyisakan jutaan luka

Namun biarlah duka dan luka berganti suka dan bahagia akan lahirnya sebuah budaya terbaik bagi manusia

Budaya saling jaga dalam nama kemanusiaan yang adil dan beradab yang berdiri tegak di atas semangat bhineka tunggal ika

Budaya yang hormati keberagaman, yang akui kesetaraan, yang cinta damai dan yang junjung tinggi hak sesama untuk merdeka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline