Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Kisah Cinta Rasulullah dan Peristiwa Gerhana Matahari

Diperbarui: 27 Desember 2019   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerhana Matahari. Foto | Indozone

Ada rasa takut untuk menuangkan kisah cinta Rasulullah, Nabi Muhammad SAW ini. Utamanya terkait dengan peristiwa Gerhana Matahari.

Takut?

Ya, punya rasa takut. Pasalnya, Ustaz Haddad Alwi saja yang membaca Selawat Nabi SAW di atas panggung diminta turun. Hadad Alwi pada acara haul almarhum Habib Abdullah Bin Zein Alatas di Sukabumi, Jawa Barat,  beberapa hari kemudian melalui pengacaranya akan membawa masalah itu ke ranah hukum.

Namun beberapa hari kemudian panitia acara, Ustaz Hikmat menyebut tidak ada pengusiran atau menurunkan secara paksa dari panggung saat penyanyi religi itu berselawat. Mana yang benar dari pernyataan itu? Namun jika dilihat fakta melalui video yang beredar, ya sesuai apa adanya.

"Beliau diundang untuk membawakan selawat, sebetulnya bukan diturunkan dari panggung, sebagian (tamu yang hadir) meminta untuk menurunkan tangan saja (saat berselawat), di media sosial kan lagi angkat tangan sebetulnya supaya diturunkan tangan saja," kata Hikmat seperti dikutip detikcom di Kampung/Desa Cikurutug, Kecamatan Cireunghas, Jumat (20/12/2019).

Persekusi terhadap dai oleh kelompok "gagah-gagahan" mengatasnamakan agama mencuat ke permukaan dan mengejutkan publik. Perang pernyataan pun ikut mewarnai media sosial. Lihat Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dari Mekkah menyempatkan diri melemparkan pernyataan ke media sosial atas sikap PBNU yang dinilainya membela Gus Muafid atas ceramanya dinilai menghina Nabi SAW. Meski sudah meminta maaf, tapi ya gitulah.

Penulis hanya berharap tampilnya KH Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI segera dapat mendorong Islam yang damai. Dukungan semua ulama untuk  mengejawantahkan Islam rahmatan-lil-alamin (rahmat bagi semesta) tidak lagi sebagai retorika.

Akhirnya, setelah memasang niat baik, penulis memutuskan untuk menuliskan peristiwa gerhana matahari dengan sekelimut cinta Rasulullah terhadap isterinya. Harapannya sih dapat membuahkan manfaat.

Wuih, kalau sudah bicara cinta, hmmm penulis jadi terasa lebih muda dan bersemangat. Padahal, ehem, sudah punya cucuk.

Animo warga yang tinggi menyaksikan gerhana matahari. Foto | Kompas.

**

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline