Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Di Jeddah, Kami Berdoa untuk Ustaz Arifin

Diperbarui: 24 Mei 2019   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ustaz Arifin Ilham ketika sakit dijenguk Joko Widodo. Foto | Tempo

Bagai petir di siang bolong, kami yang tengah berada dalam perjalanan menuju Masjid Qisas, Jeddah, mendapat kabar duka wafatnya Ustaz Arifin Ilham. Sontak hati penulis terasa bergemuruh. Rasa tak percaya. Bukankah ia sudah membaik dari sakitnya seusai menjalani perawatan di Malaysia?

Ustaz Rifqi Haitami tengah memimpin doa di dalam bus. Foto | Dokpri

Sementara anggota rombongan kami dalam satu bus terlihat menitikan air mata. Ada di antaranya menangis. Ustaz Rifqi Haitami yang memimpin kami dalam  ibadah umrah langsung angkat bicara. Dengan suara bergetar, ia pun meminta seluruh anggota rombongan untuk membacakan doa bagi almarhum ustaz Arifin Ilmam.

Ustaz Arifin Ilham, kata ustaz Rifqi, sangat populer dengan zikir yang dibawakannya. Sederhana namun menyentuh umat. Bisa jadi ia disebut sebagai seorang tokoh zikir di Tanah Air. Ustaz Arifin wafat karena menderita kanker kelenjar getah bening. Kita, semua, sangat merasa kehilangan. Mengapa, karena beliau sejak muda hingga menderita sakit tetap konsisten berdakwah dan memimpin kegiatan zikir hingga banyak orang meneteskan air mata.

Ustaz Rifqi Haitama bersama penulis dan isteri. Foto | Dokpri

Ceramhanya, dengan suara khasnya yang serak, membawa umat untuk sadar akan kebesaran Allah. Umat diajak untuk bersyukur atas karunia yang diberikan Allah.

Cara zikir yang dipimpin ustaz Arifin sangat sederhana. Tentu sebagian umat Muslim sudah pernah mendengar dan mengikutinya. Sebab, zikirnya sudah sering banyak dibaca usai shalat lima waktu. Yaitu, Subhaanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallahu wallahu akbar, wala hawla wala quuwata illa billahil 'aliyyil 'adzim.

Artinya : "Maha Suci Allah dan segala pujian bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha Besar. Tiada suatu daya dan kekuatan melainkan dengan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Kita, semua, merasa kehilangan, Ustaz Rifqi mengulangi pernyataannya.

Zikir dan fikir

Ustaz Rifqi Haitami tengah berada di Madinah dan bersiap bertolak ke Jeddah. Foto | Dokpri

Sepengetahuan penulis, semasa muda hingga hanyatnya tetap konsisten membawa umat untuk rajin berzikir. Dalam kesempatan apa pun dan dimana pun umat diharapkan banyak meluangkan waktu berzikir. Realitasnya, ketika kita bersungguh-sungguh berzikir, tanpa sadar kita pun dibimbing berfikir akan karunia-Nya yang maha besar.

Awalnya ustaz Arifin banyak tampil di siaran televisi (TVRI). Lalu berlanjut pada Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Sekalipun malam hari, ia tetap menyampaikan tausiyahnya. Publik kemudian sangat menantikan siraman rohaninya yang menyejukan.

Setelah itu ia sering tampil di berbagai tempat dan pada kesempatan lain ia tampil di berbagai masjid di sejumlah daerah. Tampilan sang ustaz ini makin digemari kalangan muda karena dakwahnya sangat dirasakan bagi kebutuhan anak muda saat itu.

Ustaz Arifin pun sangat dekat dengan kalangan anak muda. Ustad muda pun makin menyukainya. Ia seolah jadi tempat curhat atau bercurah hati atas kegelisan yang dihadapi. Nah, sang ustaz ini memberi solusi yang mencerahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline