Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Islam sebagai Tempat Pelarian Pertobatan Penjahat Kelas Kakap

Diperbarui: 4 Juni 2018   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ustaz KH Ahmad Najmudin Sidiq kala menyampaikn tausiyah, buka bareng bersama anak yatim. Foto | Dokpri

Penulis merasa terkejut dan akhirnya tidak tahan sehingga menanyakan kepada Ustaz Ahmad Najmuddin Sidiq tentang isi tausiyahnya prihal bahwa penjahat kelas tinggi, atau populer disebut penjahat kelas kakap, menjadikan agama Islam sebagai tempat pertobatan atas perbuatan jahat di masa lalunya.


Ini kebanyakan terjadi terhadap para penjahat tergolong sadis. Penjahat itu umumnya non-Muslim dan melakukan tobat dengan cara Islam, bukan ketika masih memeluk agama asalnya. Mengapa mereka bertobat setelah menjadi mualaf?

Pada medio Ramadhan 1439 H/2018, tepatnya Sabtu (2/6/2018), pengajian As-Salam Fakultas Hukum Universitas Trisakti Angkatan 20 menggelar buka puasa bersama ratusan anak yatim dan dhuafa. Seperti juga tahun lalu, acara mengambil tempat di kediaman Lies Indriati Handono, Perumahan Villa Pratama Pesanggrahan Permai, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan.

Berbeda dengan acara serupa di tahun ini, buka bersama melibatkan ratusan anak yatim. Namun ada di antaranya anggota pengajian yang dipimpin Syeh Salim itu mengunjungi rumah asuhan anak tak mampu di Cikal Mandiri dan Panti Asuhan Annajah. Sedangkan anak yatim dari Kampung Bandan Ancol, anak yatim asal Ambon dan Pesanggrahan ikut bergabung bersama anggota pengajian.

Sekali ini Ustaz Najmudin mengangkat masalah aktual seputar hikmah Ramadhan. Ustaz yang banyak tampil di berbagai pengajian di luar negeri ini, bagi penulis, seolah membuat kejutan. Sebab, kala ia menyebut Ramadhan itu sebagai bulan pengampunan, penuh rahmat dan dijauhkan dari siksa api neraka, semua itu sudah sering didengar oleh publik.

Foto besama anak yatim. Foto | Dokpri

Penyerahan santunan bersama pimpinan majelis ta'lim As-Salam. Foto | Dokpri

Kunjungan ke Yayasan Annajah. Foto | Dokpri

Jadi, pesan itu biasa-biasa saja. Namun bisa jadi juga sebagai pengingat dan penguat bagi seluruh anggota majelis pengajian agar tetap berpegang kepada tuntunan Alquran yang juga diturunkan pada Ramadhan, bulan yang juga disebut penuh hikmah.

Tetapi kala Ustaz Najmudin menyebut alasan orang bertobat harus pindah agama (ke dalam Islam) lebih dulu, hal inilah - yang di telinga penulis - terasa sebagai informasi 'baru'. Bisa jadi, kata orang intelek, sebagai pesan yang aktual. Hangat dari sisi pemberitaan.

Karenanya, usai tausiyah, sambil berbuka puasa, penulis menemui dan minta penjelasan tambahan kepada ustaz yang ramah ini.

Baca Juga:

Pengajian Trisakti Mengaktualisasikan Pesan Idul Adha

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline