Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Pesan Buddha untuk Harmoni dalam Kebhinnekaan

Diperbarui: 3 Juni 2018   14:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ucapan Selamat Waisak di Kementerian Agama. Foto | Dokpri

Saatnya umat Buddha menjadikan momentum perayaan waisak untuk meningkatkan harmoni dalam kebhinekaan. Solidaritas dan kepedulian sesama warga bangsa perlu terus ditingkatkan sebagai upaya nyata umat Buddha dalam memperkokoh keutuhan Bangsa Indonesia.

Umat Buddha juga diharapkan dapat sejak dini menanamkan pemahaman tentang empat pilar kebangsaan kepada anak, yaitu: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Juga, penting bagi umat Buddha menjadikan akhlak dan moral sebagai pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap tindakan yang dilakukan harus dilandasi niat luhur dan baik. 

Umat Buddha juga diharapkan menjadi teladan bagi masyarakat dan menjadi bagian integral dari komponen bangsa yang arif dan bijaksana sebagaimana diajarkan Buddha Gautama,  karena misi Buddha adalah membangun satu jalan menuju kesempurnaan spiritual, hingga tercapainya pencerahan penuh Nibbana, kebebasan dari penderitaan. 

Esensi dari Hari Raya Waisak memperingati tiga peristiwa agung yang terjadi pada saat purnamasidi di bulan Waisak. 

Peristiwa agung Pertama, kelahiran Pangeran Sidhatha Gautama pada Tahun 623 SM, di Taman Lumbini, India Utara; peristiwa agung kedua pencerahan ke-Buddha-an Pertapa Sidhatha Gautama pada tahun 588 SM. di Bodhgaya; dan peristiwa agung ketiga Parinibbana atau mangkatnya Buddha Gotama pada tahun 543 SM di Kusinara. 

Bagi umat Buddha, mengagungkan tiga peristiwa tersebut dilakukan dengan cara memahami, menerapkan, dan menghayati kebenaran Dhamma ajaran Buddha. Untuk itu semua, maka dilakukan mawas diri dan disiplin sila dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapainya hidup harmonis.

Buddha sangat menekankan bahwa kita harus berjuang dengan sungguh-sungguh, sadar dan waspada untuk mencapai kebebasan. 

Ajaran Buddha sedemikian jelas dan relevan pada berbagai masa dengan gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang dinamis. Hal ini sesuai tujuan ajaran Buddha, yaitu untuk mencapai kesempurnaan spiritual hingga tercapainya pencerahan penuh Nibhana. Sila sebagai landasan bagi tercapainya pencerahan dengan mempraktekkan Jalan Mulia Beruas Delapan, dengan demikian kebahagiaan akan diperoleh. 

Umat Buddha diharapkan mampu memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar terhadap persoalan hidup kemasyarakatan dan kenegaraan sehingga dapat menghindarkan diri dari segala perbuatan yang tercela dengan menjalankan. 

Selamat Waisak 2562 B.E/2018.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline