Eyang Ceger sudah dua hari ingin bercerita kepada cucunya tentang kelakuan para penipu di Tanah Suci. Mumpung masih seger ingatan, apa lagi waktunya tepat saat musim haji yang pelaksanaan wukufnya tinggal menghitung hari.
Eyang yang memiliki nama asli Abdul Djamil bin Sirun Siun sejatinya lebih suka dipanggil engkong, sesuai dengan budaya Betawi bahwa orang yang sudah lanjut usia pantas disebut demikian. Tetapi anak-anak gadis cilik di kediamannya lebih menyukai memanggi Abdul Djamil dengan eyang diembel-embeli nama daerahnya, kawasan Ceger. Maka, jadilah ia disebut Eyang Ceger.
Si pemilik nama, meski dipanggil eyang tidak melancarkan protes kepada anak-anak kecil yang setiap hari menyebut dirinya seperti itu. Malah, kalau Eyang memiliki duit kecil atau permen, dibagikannya anak-anak cilik dari balik setir mobilnya.
"Gue mau ngoceh nih. Lu kudu' inget, di sono juga masih ada Abu Jahal," kata Eyang Ceger mengagetkan cucunya, Zakaria yang esok hari sudah harus bertolak ke Tanah Suci.
Zakaria masuk gelombang kedua pemberangkatan haji. Ia langsung ke Mekkah setelah pesawat yang membawanya mendarat di Jeddah, lantas diteruskan perjalanan darat ke Mekkah. Berbeda dengan gelombang pertama, langsung ke kota Madinah dan pulang lewat Jeddah setelah menyelesaikan seluruh ritual ibadah haji di Mekkah, termasuk wukuf di Arafah berlanjut ke Musdalifah dan Mina. Untuk gelombang kedua, pulang lewat Madinah setelah seluruh jemaah menyelesaikan arbain di kota tersebut.
Perjalanan ibadah haji memang sudah mengalami perubahan. Tiga tahun silam seluruh jemaah diangkut dengan pesawat Garuda atau Saudi dengan menggunakan satu Bandara King Abdul Aziz Jeddah, baik untuk berangkat maupun kepulangan.
"Haji sekarang lebih simpel, efisien. Kalo diitung, ritual haji bisa dilaksanakan dalam satu minggu," cerita Eyang Ceger. Lantas, ia melanjutkan celotehnya.
"Biar sekarang makin enak perjalanannya, tetapi lu penting waspada. Soalnye, Abu Jahal nggak pernah ada matinye," katanya yang disambut muka heran Zakaria dan iserinya.
Sementara beberapa orang yang datang ingin mengucapkan selamat jalan kepada calon haji, Zakaria dan isterinya mendengar ucapan Abu Jahal nggak pernah mati mendadak sontak mengalihkan pandangan dan perhatiannya kepada Eyang Ceger.
Zakaria: "Abu Jahal itu hidup di zaman Nabi Muhammad, ketika zaman jahiliyah. Kok Eyang nyebut nggak pernah mati. Kalo gitu, Abu Jahal punya kesaktian melebihi mukzijat yang dipunyai nabi-nabi sebelumnya."
Eyang : "Lu sekolah tinggi-tinggi. Sampe ke luar negeri segala. Tapi, kepinteran nggak digunain. Nyang gue maksud, kelakuan Abu Jahal yang masih ade, masih hidup sampe sekarang."