Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Pemprov DKI Manjakan Wisatawan

Diperbarui: 9 Juni 2017   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bus Wisata Jakarta, alternatif transportasi wisata bagi wisatawan di Jakarta.(KOMPAS.COM/Alek Kurniawan)

Pemprov DKI Manjakan Wisatawan

Pemprov DKI Jakarta manjakan wisatawan-- lokal dan asing-- dengan cara mengenalkan sejumlah objek pariwisata yang tersebar di sejumlah wilayah: Jakarta Pusat, Utara, Timur, Barat, dan Selatan. Menyadari beberapa titik wilayah Jakarta masih didera kemacetan, wisatawan tak perlu cemas karena tahun depan Jakarta akan “dibanjiri” bus pariwisata.

Tahun depan Pemprov akan menyiapkan 50 bus bertingkat. Semua bus tersebut bukan berasal dari dana APBD, tetapi dukungan dari mitra kerja. “Dengarnya sih, beruba hibah,” ungkap Arie Norman, pengemudi bus bertingkat yang melayani rute Kota Tua Jakarta – Stasiun Istiqlal, Rabu (8/6/2017).

Wisatawan asing turun dari bus pariwisata di kota tua Jakarta (Foto; Dokpri)

Sekarang ini bus periwisata bertingkat yang melayani para wisatawan sebanyak 21 bus, lima di antaranya sedang mengalami perbaikan. Kendati demikian, layanan pariwisata masih dapat dilakukan secara optimal.

Penulis yang menumpang bus pariwisata merasa “dimanjakan”. Selain sang sopir berpenampilan ganteng dan sopan, juga mudah dimintai informasi seputar tempat tujuan wisata. Arie tampaknya paham betul berbagai kebutuhan informasi bagi setiap wisatawan.

Bus pariwisata hingga kini masih terbatas melayani rute Stasiun Istiqlal – Kota Tua, Istiqlal – Bunderan Hotel Indonesia, Istiqlal – Bunderan Senayan, Istiqlal – Kali Jodo dan Istiqlal – Makam Mbah Priok.

Pramugari bus pariwisata, Diah tengah mengecek tiket gratis yang dibagikan kepada penumpang (Foto: Dokpri)

Tentu saja dengan penambahan 50 bus pariwisata tahun depan, beberapa tempat tujuan wisata di sejumlah wilayah Jakarta akan terlayani. Namun, ia mengingatkan kunjungan wisatawan ke sejumlah museum, seperti di Kota Tua dan museum lainnya, pada hari Senin tidak buka.

“Banyak wisatawan kecewa, museum pada hari Senin tutup,” ungkap Diah, pramugari bus pariwisata yang menemani Arie setiap perjalanan ke berbagai tempat.

“Kenapa?” tanyaku.

Alasannya, ungkap Diah, pada hari tersebut setiap museum di Jakarta dilakukan pembersihan. Bersih-bersih. Jadi, tidak melayani tamu atau wisatawan saat itu.

Pramugari bus pariwisata yang cantik ini mengaku risau tatkala ada penumpang mengganggu wisatawan. Penumpang itu tidak nakal, cuma berpakaian bau dan kotor. Wisatawan merasa terganggu tentunya. Biasanya para pengganggu wisatawan itu naik di kawasan Sarinah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline