Pemprov DKI Manjakan Wisatawan
Pemprov DKI Jakarta manjakan wisatawan-- lokal dan asing-- dengan cara mengenalkan sejumlah objek pariwisata yang tersebar di sejumlah wilayah: Jakarta Pusat, Utara, Timur, Barat, dan Selatan. Menyadari beberapa titik wilayah Jakarta masih didera kemacetan, wisatawan tak perlu cemas karena tahun depan Jakarta akan “dibanjiri” bus pariwisata.
Tahun depan Pemprov akan menyiapkan 50 bus bertingkat. Semua bus tersebut bukan berasal dari dana APBD, tetapi dukungan dari mitra kerja. “Dengarnya sih, beruba hibah,” ungkap Arie Norman, pengemudi bus bertingkat yang melayani rute Kota Tua Jakarta – Stasiun Istiqlal, Rabu (8/6/2017).
Sekarang ini bus periwisata bertingkat yang melayani para wisatawan sebanyak 21 bus, lima di antaranya sedang mengalami perbaikan. Kendati demikian, layanan pariwisata masih dapat dilakukan secara optimal.
Penulis yang menumpang bus pariwisata merasa “dimanjakan”. Selain sang sopir berpenampilan ganteng dan sopan, juga mudah dimintai informasi seputar tempat tujuan wisata. Arie tampaknya paham betul berbagai kebutuhan informasi bagi setiap wisatawan.
Bus pariwisata hingga kini masih terbatas melayani rute Stasiun Istiqlal – Kota Tua, Istiqlal – Bunderan Hotel Indonesia, Istiqlal – Bunderan Senayan, Istiqlal – Kali Jodo dan Istiqlal – Makam Mbah Priok.
Tentu saja dengan penambahan 50 bus pariwisata tahun depan, beberapa tempat tujuan wisata di sejumlah wilayah Jakarta akan terlayani. Namun, ia mengingatkan kunjungan wisatawan ke sejumlah museum, seperti di Kota Tua dan museum lainnya, pada hari Senin tidak buka.
“Banyak wisatawan kecewa, museum pada hari Senin tutup,” ungkap Diah, pramugari bus pariwisata yang menemani Arie setiap perjalanan ke berbagai tempat.
“Kenapa?” tanyaku.
Alasannya, ungkap Diah, pada hari tersebut setiap museum di Jakarta dilakukan pembersihan. Bersih-bersih. Jadi, tidak melayani tamu atau wisatawan saat itu.
Pramugari bus pariwisata yang cantik ini mengaku risau tatkala ada penumpang mengganggu wisatawan. Penumpang itu tidak nakal, cuma berpakaian bau dan kotor. Wisatawan merasa terganggu tentunya. Biasanya para pengganggu wisatawan itu naik di kawasan Sarinah.