Lihat ke Halaman Asli

Edy Supriatna Syafei

TERVERIFIKASI

Penulis

Cerpen | Dukung Revitalisasi Kota Tua Jakarta!

Diperbarui: 17 April 2017   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wajah Kota Tua Jakata, tampak asri. Sayang, revitalisasinya belum selesai (Dokpri)

Ayo, Dukung Revitalisasi Kota Tua Jakarta

Bang Jali sering sekali dalam obrolannya dengan tetangga sebelah sering mengutip ucapan Bung Karo. Jangan melupakan "Jasmerah" yang mengandung makna jangan meninggalkan sejarah, terlebih jejak sejarah itu nampak di hadapan muka.

Warga Betawi yang bermukim di pinggiran Jakarta ini kerap tampil heroik di hadapan tetangganya ketika ngobrol. Bicaranya seperti orang yang tengah berorasi. Suaranya keras dan berapi-api.

"Bisa saja, itu terjadi lantaran ia sering membaca buku 'Di Bawah Bendera Revolusi', buku berisi pidato Bung Karno," ungkap Bang Kohar, rekannya yang menjadi tetangga bersebalahan.

Kohar maklum dengan karakter Bang Jali. Ia baik dan jika ada yang menemani ngobrol, tak segan-segan merogoh koceknya untuk membeli rokok. Tambah mantaplah obrolan dengan disempurnakan suguhan kopi kental.

Meriam si Jagur punya mitos (Dokpri)

Kota tua dan kantor pos (Dokpri)

Belakangan ini Bang Jali seperti orang kesurupan. Sebab, celotehnya selalu menyelipkan kata revitalisasi kawasan Kota Tua, Jakarta. Menyebut revitalisasi, bagi para tetangganya terasa asing.

"Omong apa sih Bang Jali. Gue nggak paham," kata Mpok Mumun sambil keluar rumah petakan menemui Bang Jali yang tengah ngobrol dengan Bang Kohar di teras rumahnya yang sempit.

Bang Jali sebelumnya sering menyebut kata revolusi. Revolusi belum selesai, revolusi mental dan revolusi lainnya. Sekali ini menyebut revitalisasi, sebuah kata atau istilah yang tidak semua orang Betawi - terutama di pinggiran - memahami sebutan itu.

"Bang, ane nggak sekolah tinggi kaya abang. Ape tuh revitalisisi sih? Tanya Mpok Mumun.

Bang Kohar yang mendengar celoteh Mpok Mumun cuma bisa senyum-senyum. Bang Kohar juga ngak paham betul tentang revitalisasi, apa yang dimaksud Bang Jali itu. Yang ia pahami tentang revitalisasi, jika dikaitkan dengan kawasan Kota Tua Jakarta, kurang lebih menghidupkan kembali atau memberdayakan kembali kawasan penting itu sehingga dapat memberi manfaat bagi warga Jakarta.

"Gini Mpok. Bukan revitalisisi, tapi revitalisasi. Itu maksudnya menghidupkan (menggiatkan) kembali: berbagai kegiatan di kawasan itu," kata Bang Jali singkat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline