Lihat ke Halaman Asli

Sedikit Kritik untuk Penyelenggara Beasiswa LPDP

Diperbarui: 30 Juli 2022   00:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Beasiswa LPDP. (Dok. LPDP via kompas.com)

Tepat hari selasa bulan Oktober 2016, pada saat itu saya sedang mengikuti salah satu tes di salah satu perusahaan multinasional terbesar yang berkantor di daerah Jakarta Pusat. Sebelum tes FGD dimulai saya berusaha mencairkan suasana dan saling berkenalan dengan beberapa peserta tes. 

Sebagian besar peserta merupakan lulusan dari kampus-kampus elit di Indonesia bahkan beberapa di antaranya ada yang lulusan luar negeri. 

Tepat di samping saya ada seorang lulusan master dari kampus terbaik di Australia dan sebelumnya mengambil S-1 di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Jakarta. 

Yang membuat saya sangat kagum adalah ternyata dia juga merupakan salah satu awardee salah satu beasiswa dalam negeri yang saat ini sedang booming. Saya pikir dia adalah salah satu manusia paling beruntung di dunia karena memperoleh kesempatan luar biasa untuk melanjutkan studinya ke luar negeri dengan biaya negara. 

Tetapi yang saya tidak habis pikir adalah kenapa seorang yang mendapatkan kesempatan beasiswa dari uang negara justru malah memilih berkarir di perusahaan asing. 

Uang yang berasal dari APBN yang di dapatkan dari iuran pajak seluruh rakyat Indonesia. Alih-alih berkarir di perusahaan asing, alangkah lebih bijak jika ilmunya dibagikan kepada masyarakat yang tidak punya kesempatan mendapatkannya. Atau mengabdi untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang sampai saat ini masih rendah dan tidak merata.

Ketimpangan pendidikan antar wilayah

Dari tahun 2013 sampai dengan 2016 LPDP sudah memberikan kesempatan kepada 18.275 orang. Tujuan beasiswa ini diberikan adalah untuk menciptakan masa depan bangsa yang lebih baik. Misi dari beasiswa ini diprioritaskan untuk anak-anak yang berada di daerah tertinggal seperti Nusa Tenggara, Sumbar, Papua, Maluku, Aceh, dll. 

Ketimpangan kualitas pendidikan antara pulau jawa dengan pulau-pulau di luar jawa menjadi alasan utama mengapa lembaga ini dibuat. Program LPDP diharapkan mampu menciptakan kualitas pendidikan yang merata di setiap daerah. 

Menurut data dari Kemenkeu, dari tahun 2013-2014 hanya sekitar 466 orang yang lolos berasal dari luar pulau Jawa, dari total penerima beasiswa yang berjumlah 4.580 orang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline