Pernahkah anda berada dalam situasi dimana ada seseorang atau beberapa orang mengancam anda dengan menggunakan senjata tajam atau senjata api dan meminta anda untuk menyerahkan uang tunai atau barang-barang berharga yang anda miliki?
Atau situasi dimana tanpa disadari, anda sudah kehilangan dompet saat berada di angkutan umum atau di tempat umum yang sedang sangat ramai dikunjungi.
Yang sangat menyakitkan adalah saat anda berada dalam kedua situasi di atas, saat itu, anda sedang memiliki uang tunai dalam jumlah yang lumayan banyak dari biasanya. Kalau orang medan bilang “alamak, sial kali lah aku“.
Saya yakin, bila dilakukan survey wawancara terhadap pelaku begal, perampokan, copet, atau apapun istilah lainnya yang menggambarkan tindakan kejahatan untuk mengambil barang yang bukan haknya atau bahkan koruptor sekalipun, mereka pasti setuju apabila uang tunai atau cash adalah hal yang mereka sukai dan menjadi pilihan utama untuk diambil. Apabila dalam bentuk angka, 99,99 % dari pelaku pasti akan memilih uang tunai karena lebih gampang digunakan dan resiko terlacak lebih sedikit dan hanya 0,01% yang memilih hal lainnya. Untuk yang memilih 0,01% itupun memilih lari karena yang hendak di rampok ternyata adalah mertua sendiri.
Perampok yang mengancam akan mengajukan keluhan resmi karena bank yang mau dirampoknya tidak memiliki dana tunai
Hal di atas diamini oleh Joseph Goetz, seorang lelaki berusia 48 tahun, mantan petugas polisi di daerah Maryland, Amerika Serikat.
Pada tanggal 13 November 2008, ia mencoba untuk merampok sebuah kantor cabang Bank Susquehanna yang terletak di kota Springettsbury Township, Amerika Serikat.
Pada pukul 9:10, dia masuk dan mencoba untuk merampok bank tersebut. Kantor bank tersebut memiliki tiga teller. Saat berada di teller pertama,teller tersebut langsung pingsan kerena ketakutan. Saat berada di teller kedua dan ketiga, kedua teller tersebut tidak memberikan uang kepadanya karena, menurut polisi yang menangani kasus ini, keduanya memiliki laci kas kosong karena bank baru saja dibuka untuk hari itu.