Lihat ke Halaman Asli

Penanam di Desaku

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penanam di Desaku
Puisi : Edy Priyatna

Bangkitlah dengan semangat kebahagiaan
lupakan keresahan-keresahan
bercahayalah dengan keseimbangan
cerahlah dengan senyum matahari
berawan putih di langit biru

Berladang kuning di sawah hijau
di tanah merah berlapis coklat
lapisi abu-abumu dengan jingga
lalu hujanlah untuk melepas segala kerinduan
keindahan hati…..
kesejukan ruang……
kedamaian jiwa…….
keramaian desa……..

Musim telah lewat walau perlahan tapi amat pasti
kenangkan pertemuan-pertemuan
simpanlah dengan rasa kasih
sayangilah dengan cinta suci nan abadi
berkesan indah di dalam sejuk

Beramanat damai di dalam ramai
di atas segala bentuk isi jantungmu
kibarkan bendera semangat
lalu beningkan mata airmu untuk kebersamaan
sahabat sehati………
sahabat seruang……….
sahabat sewaktu………..
sahabat sejati…………

Yaum adalah lembaran baru bagimu
jejak langkah-langkah mulai tertanda lagi
akan ada banyak pelangi yang menghiasi sawahmu
senantiasa memberikan nikmat para petaninya
perkenankanlah aku menuturkan goresan hati

Secantik rembulan menjenguk bumi
semua tercipta karena keinginan
semangat ulang tahun
tolong catat dihatimu
aku juga penanam di desaku

(Pondok Petir, 27 April 2013)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline