Lihat ke Halaman Asli

Panggilan Telepon

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Panggilan Telepon Cerpen : Edy Priyatna

Suara azan Subuh sayup-sayup terdengar dari kamarku hingga membuatku terjaga dari tidurku. Namun aku masih belum mau beranjak dari ranjang tidurku. Sementara telingaku masih menikmati gema azan yang indah itu dan hatiku senantiasa menjawab panggilan tersebut. Lalu ketika suara panggilan itu selesai tiba-tiba terdengar suara panggilan lain.

“Kriiiinggggg….”

Ternyata suara dering telepon di ruang tengah. Suara itu membuat diriku bangkit dan keluar dari kamar untuk mengangkat telepon tersebut.

“Siapa ya, pagi-pagi begini telepon,” kataku dalam hati sambil menuju tempat dimana telepon itu berada. “Bismillahirohmanirohim!” ucapku sambil mengangkat gagang telepon.

“Assalamu’laikum…,” kata suara dari balik telepon memanggil mengawali pembicaraan. Aku tak kenal suara itu.

“Wa’alaikumsalam…..,” sahutku penasaran, siapa orang yang dibalik telepon itu, “Siapa ya?” tanyaku kemudian.

“Halo, apa bisa bicara dengan mas Ari Ryan?“

“Ya, saya sendiri, ini bicara dengan siapa ya?”

“Hai Ryan….ini aku Jaka nih. Sahabat lama kamu yang sudah sepuluh tahun tak berjumpa dengan kamu. Kamu ingat tidak, Ryan?”

Aku diam sambil mencari-cari kawan lamaku yang sudah lama tak bersua denganku. “Jaka…? Jaka siapa! Aku tidak punya kawan bernama Jaka,” kataku dalam hati sebelum menjawab suara dari balik telepon itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline