Lihat ke Halaman Asli

Waktuku

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi : Edy Priyatna

(…..jarum jam di dinding terus berputar tak pernah berhenti.....) Kulihat selalu putaran itu geraknya begitu cepat padahal belum sempat berkata maaf pada mereka semua…….. orang tuaku keluargaku saudaraku sahabatku atas kesalahan yang melimpah dalam hidup Berhentilah sebentar! aku ingin menyampaikan…….. aku akan mengatakan sesuatu “ampunilah dosa-dosaku ya Allah” “ampunilah dosa-dosaku ibu.....” “ampunilah dosa-dosaku ayah......” “ampunilah dosa-dosaku istriku, anakku…….” “ampunilah dosa-dosaku adik-adikku, kakak-kakakku……..” “ampunilah dosa-dosaku saudara-saudaraku, sahabat-sahabatku………” Dapatkah menunggu barang sejenak? mengapa kau tak menjawab pertanyaanku……..? (..…jarum jam di dinding terus berputar tak pernah berhenti…..) (Pondok Petir, 27 Oktober 2011)

___________________________________________________

DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline