[caption id="attachment_123804" align="aligncenter" width="614" caption="Sahabatku (istimewa)"][/caption]
Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku rintikan gerimis deras yang turun menyirami setiap jengkal tanah lama berdebu hingga mampu menciptakan taman bunga dedaun dalam kesucian hati…….. Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku kumpulan air mata air telaga suci mengalir setiap saat tiada hingga berhenti melepas rasa dahaga ke dalam kesegaran jiwa…….. Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku dia tetesan embun menjatuh basahi kekeringan jiwa menyuburkan seluruh mahligai sanubari di dalam kehijauan bumi…….. Kepada para pengembara alam mampirlah di saungku kabarkanlah padaku tentang dirinya Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku pohon rindang sejuta dahan melindungi sengatan mentari nan tak tertahan sampai mampu menyampaikan keteduhan dalam keindahan keramaian kesejukan kedamaian…….. Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku bintang gemerlap di malam raya menemani rembulan luka nestapa menerangi luas hitam semesta dengan kebersamaan…….. Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku kumpulan mutu manikam bercahaya indah anugerah hati sang pencipta mampu menebar pesona jiwa pada kemuliaan…….. Kepada burung-burung terbang turunlah di tangkaiku ceritakanlah padaku tentang hadirnya sahabat yang datang dan pergi dalam terangku…….. (Pondok Petir, 19 Juli 2011)
___________________________________________________
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami (Klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H