Semua armada tempur F-22 milik Amerika Serikat (AS) dilarang terbang oleh Angkatan Udara AS (Jumat, 24 juni 2011). Pesawat paling canggih di dunia itu, dilarang mengudara karena ada masalah pada pasokan oksigen didalam pesawat tersebut.
Menurut juru bicara Angkatan Udara AS, Kapten Jennifer Ferrau, pesawat tempur Raptor F-22 yang bisa menghindari radar itu, sudah dilarang terbang sejak 3 Mei 2011 dan belum dapat diketahui kapan pesawat itu akan kembali ke udara. Keselamatan awak udara adalah yang terpenting dan akan memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan penyelidikan yang seksama. Penyelidikan kemacetan dalam sistem pasokan oksigen pada pesawat itu telah dilaksanakan setelah beberapa pilot melaporkan masalah. Dilaporkan bahwa dalam satu kasus, pesawat tersebut telah menggores puncak pohon sebelum mendarat dan pilotnya tidak dapat mengingat insiden itu. Sehingga mengindikasikan kemungkinan gejala hypoxia karena kurangnya udara. Kini pihaknya masih bekerja untuk mengidentifikasi sifat sebenarnya dari masalah itu Terlalu cepat untuk mengatakan dengan pasti bahwa masalah teknik itu terkait dengan sistem pembangkit oksigen di dalam pesawat, atau yang dikenal sebagai OBOGS.
Dan memang sejak Januari 2011 lalu, pilot-pilot F-22 telah dilarang terbang di atas 25.000 kaki (7.600 meter), menyusul jatuhnya sebuah jet Raptor di Alaska dalam sebuah penerbangan latihan. Membatalkan semua armada pesawat adalah langkah yang jarang terjadi di AS. Sebelumnya pada bulan November 2007, Angkatan Udara AS pernah melarang terbang semua jet tempur F-15 setelah salah satu pesawat itu terlepas dalam penerbangan dan jatuh. Dan pesawat-pesawat itu tidak diperbolehkan kembali ke udara hingga Maret 2008.
Saat ini Angkatan Udara AS memiliki lebih dari 160 Raptor F-22 dalam armadanya dan merencanakan untuk membuat seluruhnya sebanyak 187 Raptor. Pesawat-pesawat tersebut belum pernah digunakan dalam operasi udara pimpinan NATO di Libya atau perang di Afghanistan dan Irak.-
*(Sumber dari berbagai media)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H