Dua minggu lagi DKI Jakarta berulang tahun yang ke 484. Setiap ulang tahun Jakarta pasti ada Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang dulunya dikenal dengan 'Jakarta Fair'. Dan kalau ada PRJ pasti ada jajanan tradisional khas Betawi Kerak Telor tuh......manstaf bangetz deh ! Sejak saya kecil makanan asli Betawi itu selalu menjadi makanan kesukaan saya. Sehingga beberapa tahun terakhir ini kalau menyempatkan diri mampir ke PRJ, tak lain tujuannya adalah hanya ingin makan Kerak Telor. Uniknya makanan khas ini bagi saya akan terasa lezat dan nikmat bila menyantapnya di lokasi PRJ. Namun bila telah lewat dari waktu PRJ, justru malah sudah tidak tertarik lagi. Sungguh sangat luar biasa.
Saya sendiri memang lahir di Jakarta, tetapi bukan penduduk asli Betawi. Karena ayah saya orang Bugis dan ibu orang Sunda. Semasa kecil saya tinggal di daerah Petojo - Jakarta Pusat. Sehingga pada waktu saya masih berumur lebih kurang delapan tahun telah mengenal 'Jakarta Fair'. Dan sejak saat itu saya selalu datang pada acara pembukaannya yang pada waktu itu masih dilaksanakan di lapangan Monas. Disamping itu kebetulan jarak rumah saya dengan Monas saat itu dapat ditempuh hanya sepuluh menit dengan berjalan kaki. Lalu pulangnya dari 'Jakarta Fair' tersebut pasti saya membawa oleh-oleh Kerak Telor. Sungguh mengasyikkan.
Pada hari ulang tahun Kota Jakarta kali ini, Kerak Telor sebagai jajanan tradisional khas Betawi yang kian langka, pasti akan kembali muncul dalam keramaian. 'Jakarta Fair Kemayoran 2011' tinggal beberapa saat lagi. Tentunya para tukang Kerak Telor sudah mempersiapkan diri untuk reuni di Kemayoran selama sebulan penuh. Selera makan Kerak Telor mulai menggoda dan saat ini saya pun sudah mulai merasakan harumnya penganan itu.
Pembuatan Kerak Telor terdiri dari beras ketan dan telur, pilihan telur bisa memilih telur bebek/telur ayam. Ditambah ebi (udang kering yang diasinkan) dan disangrai kering ditambah bawang merah goreng, lalu diberi bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula butiran/pasir. Uniknya makanan khas tersebut dimasak di atas tungku bara yang diberi arang kayu di bawahnya, dan dimasak sedikit gosong, sehingga itulah yang dinamakan Kerak Telor.
Berikut cara menyajikan Kerak Telor yang pernah saya amati dan menghasilkan penganan khas tersebut menjadi lezat : Pertama-tama panaskan penggorengan Kerak Telor hingga cukup panas. Masukkan satu sendok makan sayur ketan yang sudah direndam beserta airnya (sekitar 50 gr), tutup dan masak kurang lebih 2 hingga 3 menit. Buka tutupnya, kemudian beri 2 butir telur, 2 sendok makan bawang goreng, 2 sendok makan serundeng, 2 sendok makan ebi, 2 buah cabai rawit, garam secukupnya, 1/2 sendok teh lada bubuk dan 1/2 sendok teh gula pasir, aduk sampai rata. Ratakan disisi penggorengan kurang lebih berdiameter 20 cm, tutup dan masak kembali hingga harum. Balik penggorengan Kerak Telor hingga terjilat api dan permukaan atas harum terbakar. Maknyooos !
Jajanan Kerak Telor saat ini sudah tergeser oleh jajanan modern dan makanan lain yang jauh lebih mudah proses pembuatannya, juga jajanan khas modern dengan proses pengolahan yang serba cepat dan siap saji. Sehingga untuk usaha jajanan tersebut tidak menjanjikan karena terlalu sedikit untungnya bila dibanding dengan usaha penganan yang lain.
Saat ini memang Kerak Telor sudah menjadi makanan langka yang sulit untuk dapat dijumpai dalam keseharian, maka sudah pula seharusnya ada tindakan pelestarian. Kekhasannya adalah dijajakan dengan menggunakan pikulan dan semakin membuat Kerak Telor sulit untuk dapat bersaing. Upaya pelestarian jajanan tradisional ini telah banyak dilakukan oleh Pengprov DKI Jakarta, antara lain dengan mengundang banyak pedagang tradisional ini untuk mendampingi event besar, seperti pada acara Festival Palang Pintu di Kemang juga termasuk Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair Kemayoran. Usaha lain dilakukan dengan mengikutsertakan dan memberikan tempat tersendiri bagi mereka dalam beberapa event yang berhubungan dengan makanan di Jakarta. Ada lagi upaya lainnya seperti dengan merubah penampilan pedagang dan pikulannya, agar tampil lebih modern. Dan bahkan kini ada Kerak Telor rasa BBQ, ayam, keju, rasa pedas dan lain-lain.
Nah para kompasianer yang suka dengan makanan khas Jakarta ini, mari kita serbu makanan Kerak Telor di 'Jakarta Fair Kemayoran 2011' dan mari kita lestarikan Kerak Telor !
*( photo by google ).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H