Lihat ke Halaman Asli

Pandemi Covid-19 Tak Menyurutkan Semangat Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro Untuk Mengedukasi Masyarakat Terkait Panduan Gizi Seimbang dan Diabetes Melitus

Diperbarui: 4 Januari 2022   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Edukasi kepada warga RW 04 Kel.Tambakrejo (Dokpri)

Semarang (27/7), bertepatan dengan kegiatan KKN di tengah pandemi Covid-19 yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Di tengah Pandemi Covid-19 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)", salah satu mahasiswa KKN yang bertugas untuk diterjunkan di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang melaksanakan program kerja berupa edukasi dan sosialisasi panduan gizi seimbang di tengah pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak perubahan pada pola hidup. Agar terhindar dari infeksi, daya tahan tubuh memegang peranan penting di masa seperti sekarang ini. Oleh karenanya, menjaga pola makan dengan gizi seimbang, menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta menjaga protokol kesehatan mutlak dilakukan agar terhindar dari penularan Covid-19. 

Pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga pun tak memerlukan biaya yang besar. Kemudian, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga telah menyusun panduan gizi seimbang di tengah pandemi, namun masih banyak lapisan masyarakat yang ternyata belum mengetahui dan memahaminya.

Poster Edukasi Panduan Gizi Seimbang di Tengah Pandemi (Dokpri)

Berdasarkan pada hal tersebut, Edy Nuswantara Putra, mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 melaksanakan program kerja berupa edukasi terkait panduan gizi seimbang di masa pandemi Covid-19 pada 27 Juli 2021. Kegiatan edukasi tersebut dilaksanakan terhadap warga RW 04, Kelurahan Tambakrejo secara langsung dengan tetap menjaga protokol kesehatan. 

Rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan membagikan leaflet yang berisikan pemahaman mengenai isi piringku, pola hidup sehat, dan keamanan pangan WHO. Kemudian, diakhiri dengan bakti sosial berupa pembagian sembako pada warga sekitar.

Selain itu pada 3 Agustus 2021, Edy Nuswantara Putra, mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 salah satu mahasiswa KKN yang bertugas untuk diterjunkan di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang melaksanakan program kerja berupa edukasi dan sosialisasi pencegahan dini penyakit diabetes melitus.

Poster Edukasi Diabetes Melitus (Dokpri)

Diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan gangguan metabolik serta kadar gula darah yang lebih tinggi dari range normal. Sedangkan, menurut WHO diabetes adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya.

Berdasarkan perkiraan IDF, paling tidak didapati 463 juta orang berusia 20-79 tahun di dunia yang mengalami diabetes pada tahun 2019. Hal ini setara dengan prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama. Peningkatan prevalensi diabetes diperkirakan terjadi sejalan dengan penambahan usia penduduk menjadi 19,29% atau 112,2 juta orang pada usia 65-79 tahun. Jumlah ini diprediksi terus mengalami peningkatan hingga mendekati angka 578 juta di tahun 2030 dan 700 juta di tahun 2045. 

Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur ≥ 15 tahun sebesar 2%. Angka tersebut meningkat dibandingkan prevalensi diabetes melitus pada penduduk ≥15 tahun berdasarkan hasil Riskesdas 2013 sebesar 1,5%. Melihat adanya prediksi peningkatan jumlah penderita ini maka perlu adanya upaya yang dapat dimulai dari keluarga melalui program edukasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline