Lihat ke Halaman Asli

edy mulyadi

Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

Marie Antoinette Si Madam Defisit, Sri Mulyani?

Diperbarui: 22 Juni 2017   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dulu, di Perancis, ada seorang perempuan bernama Marie Antoinette. Dia lahir di Istana Hofburg, Wina, 2 November 1755. Orang tuanya adalah penguasa Austria, yaitu Ratu Romawi Suci Maria Theresadan suaminya Francis I. Pasangan ini sekaligus menjadi penguasa dinasti Habsburg terakhir.

Sejarah mencatat, Marie menikah dengan Louis XVI, kaisar Perancis. Sebagai ratu Perancis, Marie kemudian dikenal dengan sebutan Madam Defisit. Pasalnya, keuangan Perancis yang didera krisis karena terlibat dalam perang Tujuh Tahun dan Revolusi Amerika, jadi kian amburadul karena gaya hidupnya yang serba wah dan boros.

Rakyat Perancis mengenalnya sebagai ratu yang berperilaku tidak sopan. Dia juga dituduh bersimpati kepada musuh-musuh Perancis, terutama Austria, negeri tempat dia lahir. Popularitasnya kian terpuruk setelah skandal kalung berliannya terungkap ke publik. Ditambah dengan penolakannya atas konsep reformasi sosial dan keuangan Turgot dan Necker, hidup Maria berakhir di pisau Guillotine pada usia 37 tahun.

Menurut Jenderal Napoleon Bonaparte, Revolusi Prancis benar-benar berawal dari skandal pencurian kalung tersebut yang terkenal dengan sebutan Diamond Necklace Affair. Kalung bertahta 647 berlian itu diproduksi perusahaan Boehmer and Bassenge. Ia pernah menjadi salah satu perhiasan termahal di Prancis.

Marie memang menjadi salah satu sosok yang dibenci. Kebencian itu kian menggumpal, saat para pencuri kalung berlian tadi menyebut namanya sebagai sosok di balik pencurian. Marie tertangkap setelah mencoba melarikan diri dari Prancis. Dia bahkan berhasil membuat koneksinya mendatangkan militer dari Austria, Inggris, dan Rusia, meski usahanya berhasil digagalkan.

Pada Mei 1776, menteri keuangan Turgot dipecat setelah gagal melaksanakan reformasi keuangan. Setahun kemudian Jacques Necker ditunjuk menjadi Bendahara Keuangan. Necker tidak bisa menjadi menteri keuangan resmi karena dia adalah seorang Protestan. 

Necker menyadari bahwa sistem pajak di Perancis sangat regresif. Masyarakat kelas bawah dikenai pajak yang lebih besar. Sebaliknya kaum bangsawan dan pendeta memperoleh banyak pengecualian. Dia beranggapan pembebasan pajak untuk kaum bangsawan dan pendeta harus dikurangi. Necker menerbitkan laporan yang menunjukkan bahwa defisit negara menembus angka 36 juta livre.

Sama-sama defisit

Itu kisah masa silam di Perancis. Di Indonesia, di tahun 2000an, kita punya Menteri Keuangan bernama Sri Mulyani. Terus, apa hubungannya Ani, begitu dia biasa disapa, dengan Marie. Ya jelas tidak ada. Lha wong Menkeu yang ini asli Lampung. Bapak ibunya asli orang Indonesia. Tapi kalau ditanya apa persamaannya? Keduanya sama-sama perempuan. Hehehe...

Persamaan berikutnya, keduanya terkait dengan anggaran negara. Marie disebut madam defisit karena gaya hidupnya yang wah dan boros. Sementara Ani dikenal sebagai Menkeu yang hobi memperlebar defisit APBN.

Yang teranyar, Senin (19/6), dia membuat pernyataan bahwa defisit APBN 2017 bakal melebar dari 2,4% menjadi sekitar 2,6% dari GDP bahkan bisa lebih. Dalam rupiah, penggelembungan deifisit ini menacapai Rp370 triliun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline