Lihat ke Halaman Asli

edy mulyadi

Jurnalis, Media Trainer,Konsultan/Praktisi PR

Serial Jurus Rajawali Bangkit-1: Dengan Revaluasi Aset Ekonomi Tumbuh Meroket

Diperbarui: 4 Januari 2016   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

oleh: Edy Mulyadi*

 

Kalau disebut jurus Rajawali Ngepret mungkin publik langsung mengaitkan frase ini dengan Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Maklum, pada hari pertama dilantik sebagai Menteri pada 12 Agustus 2015, Rizal Ramli langsung dikenal dengan jurus ini. Selanjutnya, nyaris tiada hari tanpa pemberitaan tentang jurus-jurus ngepret lain dari sang rajawali.

Tapi, publik baiknya juga tahu, bahwa Rizal Ramli bukan melulu punya jurus rajawali ngepret. Dia juga banyak melancarkan jurus rajawali bangkit. Penggemar cerita silat ini mengaku istilah jurus rajawalinya itu diilhami cerita-cerita silat klasik. Jurus Rajawali ngepret, misalnya, adalah gerakan rajawali yang mengibaskan angin dari luar ke dalam. Pada konteks jurusnya, dia mengibaskan angin perubahan untuk mendobrak status quo dan prilaku KKN yang selama ini banyak bercokol di Republik tercinta.

Menjelang tutup tahun, dia juga memperkenalkan kosakata Pengpeng alias penguasa sekaligus juga pengusaha atau sebaliknya. Dwifungsi Pengpeng inilah yang dituding banyak merugikan bangsa dan rakyat Indonesia karena praktik berusaha yang jauh dari asas fairness. Nah, kepada para Pengpeng ini pula jurus rajawali ngepret diarahkan.

Bagaimana dengan jurus rajawali bangkit? Ini adalah jurus yang membawa perbaikan dan perubahan secara eksponensial. Perubahan yang dimaksud berlangsung signifikan, bahkan bisa disebut ‘revolusional’. Bukan sekadar perubahan gradual.

Wujud jurus rajawali biasanya berupa kebijakan terobosan yang sama sekali keluar dari kebiasaan normatif dan konvensional. Orang menyebutnya out the box. Berbagai paket deregulasi yang kini mencapai seri 8, misalnya, adalah rangkaian kebijakan normatif dan konvensional. Memang, paket-paket deregulasi itu dibutuhkan. Namun, mereka tidak akan mampu membuat ekonomi Indonesia terbang. Sampai akhir tahun 2106, dengan berbagai paket deregulasi tersebut, rasanya sulit mengerek pertumbuhan mendekati 6%, paling banter cuma sampai 5,7%.

Dalam perjalanan sekitar empat bulan menjadi Menko, Rizal Ramli sejatinya sudah mengeluarkan sejumlah jurus rajawali bangkit. Memang, media kurang tertarik menulis apalagi mengulasnya. Maklum, dibandingkan dengan jurus rajawali ngepret yang relatif memantik kontroversial, jurus rajawali bangkit terasa kurang seksi.

Padahal, jurus-jurus rajawali bangkit itu yang memberi banyak kontribusi dalam menggulirkan roda perekonomian, baik secara mikro perusahaan maupun makro ekonomi nasional. Sebut saja berbagai kebijakan terobosan dan bidang pariwisata, revaluasi asset, dan pembentukan badan negara-negara produsen minyak sawit alias Crude Palm Oil Producing Countries (CPOPC).

Dengan jurus rajawali bangkit pula, dia berusaha meningkatkan kesejahteraan nelayan lewat kartu BPJS dan rumah layak huni. Selain itu, suratnya kepada Menko Perekonomian jadi penyebab lahirnya kebijakan penghapusan bea masuk hingga 0% untuk suku cadang pesawat terbang. Rizal Ramli pula yang mendapat tugas khusus dari Presiden Joko Widodo untuk membenahi 200an Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang umumnya merugi.

Tulisan serial ini mencoba mengenalkan ulang beberapa jurus rajawali bangkit Rizal Ramli yang terbukti meng-energized perekonomian hingga bisa berlari lebih kencang. Untuk seri pertama, kita mulai dengan revaluasi asset.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline