Lihat ke Halaman Asli

Edy Gunarto

atasan langsung

Kerajaan Inggris, Negeri Bahari Sejati

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

boston.com

[caption id="" align="aligncenter" width="594" caption="boston.com"][/caption] Pagi ini saya disuguhi gambar-gambar dari perayaan 60 tahun tahta Ratu Elizabeth II dari boston.com. Tergambar jelas kemeriahan dan antusias rakyat Inggris merayakan peristiwa tersebut. Di jaman modern sekarang ini, ratu dan keluarga kerajaan secara umum masih menjadi ikon dan pemersatu rakyat. [caption id="" align="aligncenter" width="554" caption="boston.com"]

boston.com

[/caption] Dari foto-foto tersebut, bukan masalah kemeriahan dan kemewahannya yang membuat saya iri. Dalam acara tersebut, tercermin jelas bahwa Kerajaan Inggris masih memegang tradisi sebagai bangsa pelaut. Salah satu acara peringatan tersebut adalah pawai 1.000 kapal menyusuri Sungai Thames, Ratu menaiki salah satu kapal bersama Pangeran Philip menyapa warga yang berdiri di sepanjang tepi sungai tersebut pada tanggal 3 Juni. Dalam acara tersebut, unsur militer yang terlihat memang didominasi Angkatan laut. Pangeran-pangeran dari Kerajaan Inggris pun mendapat didikan sebagai perwira angkatan laut. Dengan armada angkatan laut yang kuat, selama berabad-abad Inggris menjelajah penjuru dunia dan kemudian menjajah banyak negeri di 5 benua, sampai ada ungkapan matahari selalu bersinar di wilayah Inggris. Sama-sama sebagai negeri dengan laut yang luas dan pulau-pulau, jejak maritim kita tenggelam dalam dominasi angkatan darat. Laut dan sungai kita pun menjadi tempat sampah. Kali Ciliwung yang membelah  Jakarta dan Bengawan Solo yang terpanjang di Tanah Jawa konon dulu dapat disusuuri dengan perahu hingga ke hulu. Ah, itu dulu...... "nenek moyangku orang pelaut gemar mengarung luas samudra menerjang ombak tiada takut menempuh badai sudah biasa ..." http://www.boston.com/bigpicture/2012/06/diamond_jubilee_uk_celebrates.html

13703337371955671867

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline